Senin, 30 Agustus 2010

Doa Istikharah

Rate This
Quantcast
Doa Istikharoh dalam HR. Shahih Bukhari (No. 612 versi terjemahan ringkasan Shahih Bukhari)

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللهِ صل الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا الْاِسْتِخَارَةَ فِي الْاُمُورِ كَمَا يُعَلِّمُنَا اسُّوْرَةَ مِنَ الْقُرْآنِ يَقُوْلُ اِذَا هَمَّ اَحَدُ كُمْ بِاالْاَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيْضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ اَللَّهُمَّ اِنِّى اَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَاَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَاسْئَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ  فَاِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَاَقْدِرُ وَتَعْللَمُ وَلاَاَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هَذَاالْاَمْرَخَيْرٌلِى فِى دِيْنِى وَمَعَا شِ وَعَاقِبَةِ اَمْرِى  اَوْقَالَ عَاجِلِ اَمْرِى وَآجِلِهِ فَاقْدُرْهُ لِى وَيَسِّرْهُ لِى ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيْهِ وَاِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هَذَاالْاَمْرَشَرُّلِى فِى دِيْنِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِاَمْرِ اَوْقَالَ فِى عَاجِلِ اَمْرِى وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّى وَاصْرِافْرِفْنِى عَنْهُ وَاقْدُرْلِى الْخَيْرَحَيْثُ كَانَ ثُمَّ اَرْضِنِى قَالَ وَيُسَمِّى حَاجَتَهُ

Dari Jabir bin Abdullah r.a. berkata, “Rasulullah saw mengajarkan kami Istikharoh untuk segala urusan sebagaimana Beliau mengajarkan kepada kami Surat dari Al Quran. Beliau bersabda, “Apabila seseorang dari kalian hendak ada urusan maka shalatlah dua raka’at yang bukan fardhu, kemudian membaca doa: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan kepada-Mu dengan Ilmu-Mu, dan aku mohon kuasa kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu, dan aku meminta kepada-Mu karunia-Mu yang Maha Agung. Maka sesungguhnya Engkau Maha Kuasa sedangkan aku tidaklah kuasa, dan Engkau Maha Tahu sedangkan aku tidak mengetahui, dan Engkau Maha Mengetahui yang ghaib. Ya Allah, jika Engkau Mengetahui bahwa urusan ini baik untukku dalam Agamaku, Penghidupanku, dan Akibat kesudahannya, maka kuasakanlah aku kepadanya, dan mudahkan ia untukku, kemudian berikanlah berkah kepadaku di dalam urusan tersebut. Dan jika Engkau Mengetahui bahwa urusan ini buruk untukku dalam Agamaku, Penghidupanku dan Akibat kesudahannya, maka singkirkanlah ia dariku dan jauhkan aku darinya, kemudian tukarkanlah bagiku yang lebih baik daripadanya, kemudian ridhailah dia bagiku.

Serba – Serbi Dajjal

Rate This
Quantcast
Berikut ini saya summary-kan dari Hadist-hadist yang dikumpulkan semua yang berhubungan dengan Dajjal. 1. Sesungguhnya Dajjal selalu membawa air dan api. Api itu adalah Air yang sejuk, sedangkan Air sebenarnya adalah Api. [1] 2. Al Masih Ad Dajjal Picek (buta sebelah) matanya yang kanan seperti sebuah anggur menggembung. [2] 3. Dajjal akan turun di lembah air Murqonah. [3] 4. Oang yang datang kepada Dajjal kebanyakan kaum wanita, sehingga seseorang akan pergi menemui sahabat karibnya, ibunya, anak perempuannya, saudara perempuannya, dan kepada bibinya untuk meneguhkan hati mereka karena khawatir mereka akan pergi menemui Dajjal. [3] 5. Akan datang suatu masa di mana manusia mengangankan ketemu Dajjal karena penderitaan demi penderitaan yang dialami. [4] 6. Tiga tahun sebelum kemunculan Dajjal, tahun pertama 1/3 tahun kering, tahun kedua 2/3 tahun kering, tahun ketiga kering sepanjang tahun. Tahlil, Takbir, Tasbih dan Tahmid menjadi makanan. [5] 7. Tidak ada seorang nabi pun melainkan ia telah memperingatkan kaumnya darinya. Nuh telah memperingatkan kaumnya darinya (Dajjal). [6] [7] 8. Dajjal itu memiliki mata yang buta sebelah, sedangkan Allah tidak buta sebelah. [6] 9. Dajjal akan datang dengan membawa semisal surga dan neraka, yang ia sebut sebagai surga sebenarnya adalah neraka. [7] 10. Ketika Rasulullah saw menceritakan tentang Dajjal, para Sahabat r.a begitu yakinnya sehingga mereka merasa Dajjal sudah datang dan sedang berada di kebun, sehingga mereka pun pergi ke kebun untuk memeriksa. [8] 11. Dajjal seorang pemuda berambut keriting [8] 12. Dajjal mata kanannya celek [8] 13. Dajjal mirip dengan Abdul Uzza bin Qathan (lelaki Quraisy yang hidup di zaman Jahiliyah) [8] 14. Cara menangkal Dajjal dengan membaca surat Al Kahfi [8] 15. Dajjal keluar dari sebuah jalan antara Syam dan Iraq, lalu ia berbuat binasa kesana kemari [8] 16. Dajjal keluar selama Empat puluh hari. Satu harinya seperti setahun, satu harinya seperti sebulan, satu harinya seperti seminggu, sisa harinya seperti hari-hari biasa. Jadi Totalnya adalah 1 tahun 2 bulan 2 minggu. [8] 17. Ketika 1 hari seperti 1 tahun, sholatnya tetap dilakukan sebanyak shalat selama 1 tahun dan waktu shalatnya diperkirakan saja. [8] 18. Kecepatan Dajjal bergerak seperti awan yang ditiup angin [8] 19. Dajjal mendatangi suatu kaum lalu menyeru mereka, kemudian mereka beriman kepadanya dan mematuhinya. [8] 20. Dajjal bisa memerintahkan langit, lalu turunlah hujan. [8] 21. Dajjal bisa memerintahkan bumi, keluarlah tumbuh-tumbuhan. [8] 22. Dajjal bisa membuat Punuk unta dan kantung susu hewan ternak penuh berisi. [8] 23. Jika ada kaum yang tidak mau menuruti perintah Dajjal untuk mengimani dan mematuhi dia, maka kemudian ia meninggalkan daerah tersebut, lalu mereka ditimpa kekeringan sampai mereka tidak mempunyai sedikitpun harta. [8] 24. Suatu ketika Dajjal melewati gedung yang runtuh dan berkata, ‘Keluarlah harta karunmu!’ , maka harta berterbangan mengikutinya seperti lebah (mengikuti ratunya). [8] 25. Nanti ada kisah seorang pemuda, Dajjal menebasnya dengan pedang hingga badannya terbelah dua. Kemudian ia panggil lagi, si pemuda yang sudah terbelah itu bangkit sambil mentertawakan Dajjal. [8] 26. Dajjal dikejar dan dibunuh Nabi Isa a.s di pintu kota Lud, Palestina. [8] 27. Tamim Ad-Dari dan teman-temannya pada masa Rasulullah saw masih hidup, pernah ketemu Dajjal di suatu pulau ketika mereka terdampar selama sebulan di sekitar laut Syam atau Laut Yaman. [9] 28. Cerita dari Tamim Ad-Dari di zaman Rasulullah saw masih hidup bahwa Dajjal di sekap di dalam biara, laki-laki yang sangat besar tubuhnya dan tegap tubuhnya, kedua tangannya dibelenggu ke kuduknya, antara kedua lututnya dan mata kakinya dirantai dengan besi. [9] 29. Cerita dari Tamim Ad-Dari di zaman Rasulullah saw masih hidup bahwa Dajjal di pulau tsb dijaga oleh binatang yang seluruh tubuhnya penuh dengan bulu, yang bisa bicara dan mengaku bernama Al-Jassasah. [9] 30. Dajjal akan mendatangi seluruh tempat di muka bumi kecuali Mekkah dan Madinah. [9] 31. Mekkah dan Madinah tidak bisa dimasuki Dajjal karena dia akan dihadang oleh Malaikat yang menghunus pedang, dan tiap-tiap lorongnya ada Malaikat yang menjaganya. [9] 32. Dajjal akan keluar dari arah timur (Rasulullh saw mengatakannya ketika beliau sedang di Madinah). [9] 33. Dajjal tidak akan muncul sehingga sekalian manusia telah lupa untuk mengingatnya dan sehingga para imam tidak lagi menyebut-nyebutnya di atas mimbar-mimbar. [10] 34. Sesungguhnya tidak ada fitnah di muka bumi ini semenjak Allah menciptakan keturunan Adam sehingga hari kiamat tiba yang lebih besar dari finah Dajjal. [11] Ref: [1] HR. Shahih Muslim 2497 [2] HR. Shahih Muslim 2476 [3] Musnad Ahmad 7 : 790 dengan tahqiq Ahmad Syakir, dan beliau berkata, “isnadnya Shahih.”) [4] HR.Thabrani dalam Al-Awsath dan Bazzar dengan riwayat yang mirip dengannya, para perawi keduanya adalah perawi yang tsiqoh, sebagaimana dikatakan oleh Haitsami [5] HR. Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah dan Al-Hakim, Shahih. Lihat Ash-Shahihah no.2457 [6] HR. Bukhari; Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir [7] HR. Bukhari dan Muslim; Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir [8] HR. Muslim; Fitnah & Petakah Akhir Zaman, Abu Fatiah Al-Adnani, Hal 227 – 228, Cetakan I. Januari 2007, Edisi Revisi, Granada Mediatama, Solo [9] HR. Muslim. Imam Muslim meriwayatkan dengan sanadnya dari Amir bin Syurahil Asy-Sya’bi suku Hamdan dari Fatimah binti Qais [10] Al-Haitsami berkata dalam kitabnya Majma’uz Zawa-id (VII/335), “Diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin Ahmad dari periwayatan Baqiyyah, dari Shafwan bin ‘Amr, dan riwayat ini shahih seperti yang dinyatakan oleh Ibnu Ma’in. [11] HR. Muslim: Kitabul Fitan wa asyratis sa’ah no. 5329, Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, Ahmad dalam Musnad no. 15664 dan 15676, Abu ‘Amr ad-Dani dalam al-Fitan dari Hisyam bin Amir

Peristiwa Turunnya ‘Isa Alaihissalam di Masjid Menara Putih Damaskus pada Akhir Zaman

1 Vote
Quantcast
Dalam hadits Nawwas bin Sam’an yang panjang yang membicarakan kemunculan Dajjal dan turunnya ‘Isa ‘alaihissalam, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ketika Allah telah mengutus al-Masih Ibnu Maryam, maka turunlah ia di menara putih di sebelah timur Damsyiq dengan mengenakan dua buah pakaian yang dicelup dengan waras dan za’faran, dan kedua telapak tangannya diletakkannya di sayap dua Malaikat; bila ia menundukkan kepala maka menurunlah rambutnya, dan jika diangkatnya kelihatan landai seperti mutiara. Maka tidak ada orang kafirpun yang mencium nafasnya kecuali pasti meninggal dunia, padahal nafasnya itu sejauh mata memandang. Lalu ‘Isa mencari Dajjal hingga menjumpainya di pintu Lud, lantas dibunuhnya Dajjal hingga menjumpainya di pintu Lud, lantas dibunuhnya Dajjal. Kemudian ‘Isa datang kepada suatu kaum yang telah dilindungi Allah dari Dajjal, lalu ‘Isa mengusap wajah mereka dan memberi tahu mereka tentang derajat mereka di surga.”
Shahih Muslim, Kita Al-Fitan wa Asyrathis Sa’ah, Bab Dzikr Ad-Dajjal 18:67-68
Aus bin Aus Ats-Tsaqafi meriwatkan bahwa Rasulullah shalallhu ‘alaihi wasallam bersabda, “‘Isa bin Maryam akan turun di Menara Putih sebelah timur Kota Damaskus.”
HR Thabrani
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Suatu kelompok dari umatku akan tetap berperang dalam kebenaran secara terang-terangan sampai hari kiamat, sehingga turunlah ‘Isa Ibn Maryam, maka berkatalah pemimpin mereka (pemimpin ummat Islam), ‘Kemarilah dan imamilah shalat kami.’ Ia menjawab, ’Tidak, sesungguhnya sebagian kamu adalah (ditentukan) sebagai pemimpin terhadap sebagian yang lain, sebagai suatu kemuliaan yang diberikan Allah kepada umat ini (umat Islam).”
Riawayat Muslim dalam kitab Al-Fitan dan riwayat Ahmad dari Abu Hurairah
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, termaktub: “Tiba-tiba ‘Isa sudah berada diantara mereka dan dikumandangkan shalat, maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi Imam shalat) wahai ruh Allah.” Ia menjawab, ‘Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan hendaklah ia yang mengimami shalat kamu.”
HR Imam Ahmad
Telah bersabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, “Betapa gembiranya kamu apabila telah turun kepada kamu ‘Isa ibnu Maryam sedangkan Imam (pemimpin shalat) kamu adalah berasal dari kamu.”
Riwayat Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bagaimana kalian bila Ibnu Maryam turun di antara kalian sedang imam kalian adalah salah satu dari kalian?”
Ibn Hajar Al-’Aswalani, Fath al-Bari bi Syarh Shahih al-Bukhari, bab “Nuzulu ‘Isa”, jld. 6, hlm. 490.
Allah Subhana wa Ta’ala berfirman, “(Kami menghukum mereka dengan beberapa hukuman) dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih ‘Isa Ibn Maryam, Rasulullah. Padahal mereka tidaklah membunuhnya dan tidak pula menyalibnya. Akan tetapi yang mereka bunuh adalah orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ‘Isa, benar-benar dalam keraguan tentang siapa yang dibunuh itu. Mereka tidak punya keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti prasangka belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ‘Isa.”
Surat An-Nisa: 157

Keadaan Negeri, Kota, Bangsa, di Akhir Zaman

2 Votes
Quantcast
“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kalian yang beriman dan beramal shaleh, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi sebgaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan untuk mereka agama mereka yang diridhai-Nya. Dan Dia benar-benar akan merubah keadaan mereka, dari rasa takut menjadi rasa aman. Mereka akan beribadah kepada-Ku semata, tidak menyekutukan-Ku dengan suatu apapun. Tetapi barangsiapa kafir setelah janji itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” [QS. An-Nur (24): 55] Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah melipat untukku bumi, maka aku bisa melihat ujung timur dan ujung baratnya. Dan sesungguhnya kekuasaan ummatku akan mencapai apa yang dilipat untukku. Aku juga dikaruniai perbendaharaan (kekayaan) merah (Romawi) dan putih (Persia).” [HR. Muslim: Kitabul Fitan no.5144, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad. Juga diriwayatkan oleh Ahmad dari Syaddad bin Aus. Dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Silisilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no.2] Rasulullah saw bersabda, “Urusan (Islam) ini benar-benar akan mencapai apa yang dicapai oleh malam dan siang (yakni seluruh dunia) dan Allah tidak akan menyisakan sebuah rumah pun di muka bumi ini, baik rumah di kota maupun rumah di desa (penduduk nomaden), kecuali Allah akan memasukkannya ke dalam agama ini dengan kemuliaan orang yang mulia atau kehinaan orang yang hina. Kemuliaan yang dengannya Allah memuliakan Islam dan kehinaan yang dengannya Allah menghinakan kekafiran.” [HR. Ahmad, Ath-Thabrani, Al-Hakim, Ibnu Mandah, dan Ibnu Hibban. Dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Silsilah Al-Hadits Ash-Shahihah no.3] Dari Abu Umamah al-Bahili r.a, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah telah menghadapkanku ke arah negeri Syam dan menjadikanku membelakangi negeri Yaman. Allah berfirman kepadaku, ‘Wahai Muhammad! Sesungguhnya Aku telah menjadikan negeri di hadapanmu sebagai ghanimah (harta rampasan perang) dan rizki, dan Aku telah menjadikan negeri di belakang punggungmu sebagai tambahan karunia. Islam senantiasa akan bertambah jaya dan kesyikiran serta orang-orang musyrik akan semakin lemah, sehingga akan ada dua orang wanita yang melakukan perjalanan jauh (dengan aman) tanpa takut sesuatu pun selain kezaliman (penguasa).” Beliau lantas bersabda, “Demi Dzat yang nyawaku berada dalam tangan-Nya. Sesungguhnya tidak akan berlalu waktu malam dan siang kecuali agama Islam ini akan mencapai apa yang dilewati oleh bintang ini (matahari).” Dan dalam riwayat lain, “Urusan (Islam) ini benar-benar akan mencapai apa yang dicapai oleh malam.” [HR. Al-Thabrani, Abu Nu'aim dan Ibnu 'Asakir. Dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jaami' al-Shagir no. 1716 dan Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no.35] Rasulullah saw bersabda, “Malam dan siang tidak akan musnah, sampai Lata dan ‘Uzza disembah,” ‘Aisyah r.a bertanya, “Wahai Rasulullah, semula aku benar-benar menyangka bahwa setelah Allah menurunkan ayat-Nya (yang artinya): ‘Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai (QS. At-Taubah: 33)’, bahwa itu benar-benar sempurna.” Beliau bersabda, “Sungguh, itu akan terus berlangsung hingga waktu yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian Allah akan mengirimkan angin thayyibah (angin harum) yang mewafatkan setiap orang yang di dalam hatinya terdapat seberat satu biji sawi keimanan, sehingga tinggallah orang-orang yang tidak akan ada kebaikan dalam dirinya, sehingga mereka kembali kepada agama nenek moyang mereka.” [HR. Muslim: Kitabul Fitan wa Asyratus Sa'ah no. 5174] Disebutkan dalam hadits Abu Hurairah bahwasanya Nabi saw bersabda, “Para Nabi itu bersaudara seayah dengan ibu yang berbeda-beda, sedang agama mereka satu. Aku adalah orang yang paling dekat dengan Isa putra Maryam, karena antara aku dengan dia tidak diselingi oleh seorang Nabi pun. Dan sesungguhnya dia akan turun ke bumi. Maka jika ia turun, kenalilah oleh kalian ciri-cirinya. Ia adalah seorang yang warna kulitnya tidak terlalu merah tidak pula terlalu putih (sedang) dengan  mengenakan dua pakaian. Dari atas kepalanya seperti menetes air, meski tidak kelihatan ada basah. Ia berjihad dan mengajak manusia untuk masuk Islam, menumbangkan salib, membunuhi babi, tidak memungut jizyah (pajak). Pada masa itu Allah akan menghancurkan seluruh agama selain Islam dan pada masa itu Allah membinasakan Al-Masih Ad-Dajjal. Suasanan di muka bumi pada saat itu sangat aman, sehingga ular hitam dapat hidup bersama dengan unta, harimau berdampingan dengan sapi dan serigala bersama dengan kambing, dan anak-anak kecil dapat bermain-main dengan ular sedang ular-ular itu tidak membahayakan mereka. Isa akan hidup selama empat puluh tahun, kemudian ia wafat dan dishalatkan oleh kaum muslimin.” [HR. Abu Daud: Kitabul Malahim no. 3866, Ibnu Hibban no. 6775, Ahmad no. 8902, 9259 dan Al-Hakim no. 4128. Al-Hakim, Adz-Dzahabi, Ibnu Hajar, dan Al-Albani menyatakan sanadnya shahih. Lihat Fathul-Bari Syarhu Shahih Al-Bukhari 6/493,  Shahih Al-Jami' Al-Shaghir no. 5389 dan Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 2182] Rasulullah saw bersabda, Alangkah baiknya kehidupan setelah turunnya Isa Al-Masih. Alangkah baiknya kehidupan setelah turunnya Isa Al-Masih. Kepada langit diperkenankan (oleh Allah) untuk menurunkan hujan. Kepada bumi diperkenankan untuk menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Sekiranya engkau menaburkan benih ke atas sebongkah batu, niscaya akan tetap tumbuh. Pada masa itu tidak ada lagi sikap permusuhan, iri, dan kebencian di antara sesama. Seorang laki-laki akan melewati seekor singa tanpa mendapat celaka sedikit pun. Seorang laki-laki akan melewati seekor menginjak (tanpa sengaja) seekor ular tanpa sedikit pun mendapat celaka. Pada masa itu tidak ada lagi sikap permusuhan, iri dan kebencian di antara sesama.[HR. Abu Bakar Al-Anbari, Ad-Dailami, Abu Sa'id An-Naqasy dan Ibnu Muhib At-Thabari dari Abu Hurairah dengan sanad shahih. Shahih Al-Jami' Al-Shaghir no. 3919 dan Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 1926] Dari hadits Nawas bin Sam’an yang panjang, Rasulullah saw bersabda, “… Tatkala mereka hidup dalam keadaan demikian itu, Allah mengirimkan sebuah angin yang lembut yang mengambil mereka dan mencabut nyawa setiap orang mukmin dan muslim, sehingga yang tersisa hanyalah orang yang jahat. Mereka saling bermusuhan di antara sesama. Pada merekala itulah kiamat akan terjadi.” [HR. Muslim: Kitabul Fitan no. 5228, Tirmidzi no. 2116, Ibnu Majah no. 4065 dan Ahmad no. 14916] Referensi: 1. Abu Fatiah Al-Adnani, Misteri Negeri-Negeri Akhir Zaman, Solo: Granada Mediatama, Cetakan II, Agustus 2007

Dajjal merupakan Fitnah Terbesar sejak Adam a.s turun ke bumi sampai hari kiamat

Rate This
Quantcast
Rasulullah saw: “Sesungguhnya tidak ada fitnah di muka bumi ini semenjak Allah menciptakan keturunan Adam sehingga hari kiamat tiba yang lebih besar dari finah Dajjal.” [HR. Muslim: Kitabul Fitan wa asyratis sa'ah no. 5329, Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, Ahmad dalam Musnad no. 15664 dan 15676, Abu 'Amr ad-Dani dalam al-Fitan dari Hisyam bin Amir]. Sabda Rasulullah saw: “Wahai sekalian manusia! sesungguhnya tidak ada fitnah di muka bumi ini semenjak Allah menciptakan keturunan Adam yang lebih besar dari fitnah Dajjal, sesungguhnya Allah tidak mengutus seorang Nabi, melainkan telah diperingatkan kaumnya tentang fitnah Dajjal. ” [HR. Bukhari] Yusuf bin Marham telah meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata, Saya mendengar Umar bin Khatab berkata ketika di atas mimbar, “Akan muncul di tengah-tengah kalian kaum yang mendustakan hukum rajam, Dajjal, terbitnya matahari dari barat, adzab kubur, syafa’at, juga mendustakan terhadap kelompok yang terbebas dari Api Neraka stelah mereka terbakar (oleh Api Neraka tersebut).  Sekiranya aku menemukan mereka, tentu aku bunuh mereka sebagaimana kaum ‘Ad dan Tsamud terbunuh (dibinasakan Allah).” [Diriwayatkan oleh Ad-Dani dalam bab "Al-Fitan" (XXXII/2), juga Imam Ahmad (1/23) secara ringkas dan isnadnya hasan]. Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw, “Ada tiga perkara yang apabila terjadi, maka tidaklah bermanfaat iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau belum mengusahakan kebaikan dalam imannya, yaitu terbitnya matahari dari barat, Dajjal dan keluarnya binatang dri dalam bumi.” [Shahih Muslim, Kitabul Iman, bab Az-Zaman Alladzi Laa Yuqbalu fihi Al Iman, 2:195] Ref: 1. Abu Fatiah Al-Adnani, Misteri Negeri-Negeri Akhir Zaman, Hal 23,  Cetakan 2, Granada Mediatama, Solo 2007 2.  Abu Fatiah Al-Adnani, Dajjal sudah Muncul dari Khurasan, Cetakan 1, Granada Mediatama, Solo 2006

Ciri-Ciri Fisik Imam Mahdi, Lamanya Memerintah, Keadaan di Zamannya

1 Vote
Quantcast
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Al-Mahdi itu dari keturunanku, lebar dahinya dan mancung hidungnya. Ia memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya bumi dipenuhi dengan kezhaliman dan penganiayaan. Ia berkuasa selama tujuh tahun. ” [HR. Abu Dawud 11:375 dan Al Hakim dari Abi Sa'id Al Khudri. Berkata Ibn Qayyim Al Jauziyyah dalam kitab Al Manar Al Munif: "Sanadnya adalah baik"/ Hadits ini dihasankan oleh Al Albani dalam Kitab Takhrijul Misykat dan Shahih Al Jami']. Telah bersabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam “Sungguh bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaiman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama bapaknya seperti nama bapakku (Muhammad bin ‘Abdullah). Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pujn tidak akan menahan sedikitpun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun atau 8 tahun, dan paling lama 9 tahun.” [HR. Thabrani, Al Bazzar dan Abu Nu'aim. Imam Suyuthi telah menunjukkan akan kesahihannya dalam Kitab Al Jami'. Dishahihkan juga oleh Al-Bani dalam kitab As Silsilah Ash Shahihah nomor 1529] Telah bersabda Rasulullah Shalallhu ‘alaihi wasallam, “Mahdi berasal dari umatku, yang akan diishlah oleh Allah dalam satu malam.” [HR. Ahmad dalam Musnad dan Ibn Majah dalam Sunannya dari 'Ali Radhiallahu 'anhu. Juga dishahihkan oleh syaikh Ahmad Syakir  ketika memberikan komentarnya dalam Musnad Ahmad. Serta dishahihkan Al Albani dalam  Ash Shahihah nomor 237] Telah bersabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, “Mahdi berasal dari umatku, dari keturunan anak cucukku.”[HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Al Hakim dari Ummu Salamah, Imam Suyuthi menunjukkan akan keshahihannya, dalam Kitab Jami'. Telah berkata Al Albani, "Sanadnya baik, dimana semua perawinya adalah tsiqah, dan ia punya banyak penguat (saksi)." Lihat pula dalam kitab As Silsilah Ash Shahihah, 1:108. Pembicaraan tentang hadist ini adalah panjang, maka bagi siapa yang ingin mengetahui lebih mendalam, silakan merujuk kepada referensi yang ada tersebut]. Telah bersabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, “Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya.”[HR. Ahmad dalam Musnadnya, dan oleh Muslim dalam Shahihnya dari hadits Jabir bin 'Abdullah serta Abi  Sa'id Al Khudri] Rasulullah saw bersabda, “Tidak tersisa di dunia ini, kecuali ada suatu hari yang akan dipanjangkan Allah hingga Ia mengutus seseorang dariku atau ahli bait, namanya sesuai dengan namaku, nama ayahnya sama dengan nama ayahku, dia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezhaliman.” [HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad. As-Suyuthi mengatakan hadits ini hasan) Ibnu Katsir berkata, "Dia bernama Muhammad bin Abdullah Al Alawi Al Fatimi Al Hasani." [Al Fitan wa Malahim: 29] As Samhudi berkata, “Dari beberapa penjelasan hadits atas tersebut ditetapkan bahwa Al-Mahdi merupakan keturunan Fatimah, sedang dalam sunan Abu Dawud disebutkan bahwa dia anak keturunan Hasan yang meninggalkan kekhalifahan karena Allah dan belas kasih kepada umatnya.” [Faidhul Qadir: 6/279] Muhammad bin Abdillah Al-Mahdi adalah seorang pemuda yang usianya hampir mencapai empat puluh tahun, warna kulitnya coklat, dahinya lebar, hidungnya mancung, bagian tengahnya agak cembung dan indah dilihat. Gigi serinya berkilat indah, berjenggot tebal, pada pilinya ada tahi lalat. Wajahnya seperti bintang bercahaya. Postur tubuhnya tegap dan tergolong pria yang memiliki daging sedikit (tidak gemuk). Bicaranya gagap, jika ucapannya lambat, ia memukul paha kirinya dengan tangan kanannya, sehingga ucapannya menjadi lancar. Sifat-sifat di atas termuat dalam beberapa hadits shahih, namun sebagian hanya tercantum dalam atsar yang masih diperselisihkan sanadnya. [Di antaranya adalah tentang sifat beliau "jika berbicara gagap dan ia memukul paha kirinya dengan tangan kanannya sehingga ucapannya menjadi lancar" Riwayat ini sangat lemah, karena perawi-perawi lemah, diantaranya Al-Walid, Risydin, Ibnu Lahi'ah dan Maimun Al Qaddah sehingga tidak mungkin dijadikan hujjah] Referensi Lain: Jamaluddin, Amin Muhammad. Buku Umur Umat Islam, Kedatangan Imam Mahdi, dan Munculnya Dajjal, hal 57-58. Penerbit Cendikia, Cetakan ke-16 tahun 2007, Jakarta Selatan Al-Adnani, Abu Fatiah. Fitnah Sunting& Petaka Akhir Zaman, DetikDetik Menuju Hari Kehancuran Alam Semesta. Hal 145-146. Penerbit Granada Mediatama. Cetakan I Januari 2007 Edisi Revisi. Solo

PEWARIS SURGA FIRDAUS

2 Votes
Quantcast
Al Mu’minun (23): 1 – 11 قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ ﴿١ (1) Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ ﴿٢ (2) (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya, وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ ﴿٣ (3) dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ ﴿٤﴾ (4) dan orang-orang yang menunaikan zakat, وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ ﴿٥ (5) dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, إِلَّا عَلَىٰ أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ ﴿٦ (6) kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. فَمَنِ ابْتَغَىٰ وَرَاءَ ذَ‌ٰلِكَ فَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْعَادُونَ ﴿٧ (7) Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ ﴿٨ (8) Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ ﴿٩ (9) dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. أُولَـٰئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ ﴿١٠ (10) Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ﴿١١ (11) (ya’ni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ عَنْ هِلَالِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَصَامَ رَمَضَانَ كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ جَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ جَلَسَ فِي أَرْضِهِ الَّتِي وُلِدَ فِيهَا فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا نُبَشِّرُ النَّاسَ قَالَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَا بَيْنَ الدَّرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ أُرَاهُ فَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ فُلَيْحٍ عَنْ أَبِيهِ وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Shalih] telah bercerita kepada kami [Fulaih] dari [Hilal bin 'Ali] dari ['Atha' bin asar] dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Allah, menegakkan shalat, berpuasa bulan ramadhan, maka sudah pasti Allah akan memasukkannya kedalam surga, baik apakah dia berjihad di jalan Allah atau dia hanya duduk tinggal di tempat di mana dia dilahirkan”. Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah tidak sebaiknya kami sampaikan berita gembira ini kepada orang-orang?” Beliau bersabda: “Sesungguhnya di surga itu ada seratus derajat (kedudukan) yang Allah menyediakannya buat para mujahid di jalan Allah dimana jarak antara dua derajat seperti jarak antara langit dan bumi. Untuk itu bila kalian minta kepada Allah maka mintalah surga firdaus karena dia adalah tengahnya surga dan yang paling tinggi. Aku pernah diperlihatkan bahwa diatas firdaus itu adalah singgasanannya Allah Yang Maha Pemurah dimana darinya mengalir sungai-sungai surga”. Berkata [Muhammad bin Fulaih] dari [bapaknya]: “Diatasnya adalah singgasanannya Allah Yang Maha Pemurah.” [HR. Bukhari: 2581] حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ فُلَيْحٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي حَدَّثَنِي هِلَالٌ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَصَامَ رَمَضَانَ كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ هَاجَرَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ جَلَسَ فِي أَرْضِهِ الَّتِي وُلِدَ فِيهَا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا نُنَبِّئُ النَّاسَ بِذَلِكَ قَالَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِهِ كُلُّ دَرَجَتَيْنِ مَا بَيْنَهُمَا كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَسَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Al Mundzir] telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Fulaih] berkata, telah menceritakan kepadaku [Ayahku] telah menceritakan kepadaku [Hilal] dari ['Atha bin Yasar] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan rasul-Nya, mendirikan shalat, dan berpuasa pada bulan Ramadlan, maka Allah berkewajiban memasukkannya kedalam surga, baik ia berhijrah fi sabilillah atau duduk di tempat tinggalnya tempat ia dilahirkannya.” Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, tidak sebaiknyakah kami mengabarkan orang-orang tentang hal ini?” Nabi malahan menjawab: “Dalam surga terdapat seratus derajat yang Allah persiapkan bagi para mujahidin di jalan-Nya, yang jarak antara setiap dua tingkatan bagaikan antara langit dan bumi, maka jika kalian meminta Allah, mintalah surga firdaus, sebab firdaus adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi, di atasnya ada singgasana Arrahman, dan daripadanya sungai surga memancar.”[HR. Bukhari: 6873] حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ وَأَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ الضَّبِّيُّ الْبَصْرِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَصَلَّى الصَّلَوَاتِ وَحَجَّ الْبَيْتَ لَا أَدْرِي أَذَكَرَ الزَّكَاةَ أَمْ لَا إِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يَغْفِرَ لَهُ إِنْ هَاجَرَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ مَكَثَ بِأَرْضِهِ الَّتِي وُلِدَ بِهَا قَالَ مُعَاذٌ أَلَا أُخْبِرُ بِهَذَا النَّاسَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَرْ النَّاسَ يَعْمَلُونَ فَإِنَّ فِي الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ مَا بَيْنَ كُلِّ دَرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَالْفِرْدَوْسُ أَعْلَى الْجَنَّةِ وَأَوْسَطُهَا وَفَوْقَ ذَلِكَ عَرْشُ الرَّحْمَنِ وَمِنْهَا تُفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَسَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَكَذَا رُوِيَ هَذَا الْحَدِيثُ عَنْ هِشَامِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ وَهَذَا عِنْدِي أَصَحُّ مِنْ حَدِيثِ هَمَّامٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ وَعَطَاءٌ لَمْ يُدْرِكْ مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ وَمُعَاذٌ قَدِيمُ الْمَوْتِ مَاتَ فِي خِلَافَةِ عُمَرَ Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] dan [Ahmad bin 'Abdah Adl Dlabyi Al Bashri] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Mu'adz bin Jabal], Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa puasa ramadlon, shalat lima waktu, haji ke baitullah -aku tidak tahu apakah beliau menyebut zakat atau tidak- kecuali laik bagi Allah untuk mengampuninya bila ia berhijrah di jalan Allah atau tinggal di kawasan tempat tinggalnya.” Berkata Mu’adz: Bolehkah aku memberitahukannya kepada orang-orang? Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Biarkan mereka beramal karena sesungguhnya di surga ada seratus tingkat, masing-masing tingkat jaraknya antara langit dan bumi, dan firdaus adalah surga tertinggi, tengah-tengahnya dan diatasnya ‘arsy Ar Rahman, darinya sungai-sungai surga memancar. Bila kalian meminta pada Allah, mintalah firdaus.” Berkata Abu Isa: Seperti itulah hadits ini diriwayatkan dari Hisyam bin Sa’ad dari Zaid bin Aslam dari ‘Atho bin Yasar dari Mu’adz bin Jabal dan menurutku ini lebih shahih dari hadits Hammam dari Zaid bin Aslam dari Atho bin Yasar dari Ubadah bin Ash Shamit. ‘Atho` tidak bertemu Mu’adz bin Jabal, Mu’adz lebih dahulu meninggal dimasa khilafah Umar. [HR. Tirmidzi: 2453] حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِي الْجَنَّةِ مِائَةُ دَرَجَةٍ مَا بَيْنَ كُلِّ دَرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ الْأَرْضِ وَالسَّمَاءِ وَالْفِرْدَوْسُ أَعْلَاهَا دَرَجَةً وَمِنْهَا تُفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ الْأَرْبَعَةُ وَمِنْ فَوْقِهَا يَكُونُ الْعَرْشُ فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَسَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ نَحْوَهُ Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman] telah mengkhabarkan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengkhabarkan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Aslam] dari ['Atho` bin Yasar] dari ['Ubadah bin Ash Shamit] Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Di surga ada seratus tingkat, jarak antara masing-masing tingkat seperti antara bumi dan langit dan firdaus adalah surga tertinggi, darinya empat sungai surga memancar, di atasnya ‘arsy, bila kalian meminta kepada Allah, mintalah firdaus.” Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Zaid bin Aslam] sepertinya. [HR. Tirmidzi: 2454] حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ مَيْسَرَةَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ أَنَّ مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْجَنَّةُ مِائَةُ دَرَجَةٍ كُلُّ دَرَجَةٍ مِنْهَا مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَإِنَّ أَعْلَاهَا الْفِرْدَوْسُ وَإِنَّ أَوْسَطَهَا الْفِرْدَوْسُ وَإِنَّ الْعَرْشَ عَلَى الْفِرْدَوْسِ مِنْهَا تُفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ فَإِذَا مَا سَأَلْتُمْ اللَّهَ فَسَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Maisarah] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Ataha` bin Yasar] bahwasanya [Mu'adz bin Jabal] berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jannah memiliki seratus tingkatan, dan setiap tingkatan jaraknya antara langit dan bumi, yang paling tinggi adalah surga firdaus dan tengahnya firdaus dan ‘Asry berada di atas firdaus, darinya di pancarkan sungai-sungai surga. Jika kalian meminta kepada Allah, maka mintalah kepada-Nya surga firdaus.” [HR. Ibnu Majah: 4322] Referensi: 1. http://lidwa.com/app/

Tanda-tanda Keluarnya Dajjal

1 Vote
Quantcast
Sesungguhnya sebelum keluarnya Dajjal adalah tempo waktu tiga tahun yang sangat sulit, dimana pada waktu itu manusia akan ditimpa kelaparan yang sangat. Allah memerintahkan kepada langit pada tahun pertama darinya untuk menahan 1/3 dari hujan dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan 1/3 dari tanaman. Kemudian Allah memerintahkan kepada langit pada tahun kedua darinya agar menahan 2/3 dari hujannya dan memerintahkan bumi untuk menahan 2/3 dari tanamannya. Kemudian pada tahun ketiga darinya Allah memerintahkan kepada langit untuk menahan semua air hujannya, lalu ia tidak meneteskan setitik air pun dan memerintahkan kepada bumi agar menahan seluruh tanamannya, maka setelah itu tidak tumbuh satu tanaman hijau pun dan semua binatang berkuku akan mati kecuali yang dikehendaki Allah. Para sahabat bertanya dengan apa manusia akan hidup pada hari itu? “beliau menjawab, “tahlil, takbir, tasbih dan tahmid akan sama artinya bagi mereka dengan makanan.” (HR. Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah dan Al-Hakim, Shahih. Lihat Ash-Shahihah no.2457) Dikutip dari buku “Dajjal Sudah Muncul Dari Khurasan”, Menyingkap Syubhat dan Kedustaan Bagawan Sri Satya Sai Baba, Diakah Almasih Ad-Dajjal yang dijanjikan,Hal 109, Karya Abu Fatiyah Al-Adnani, Penerbit Granada Mediatama, Cetakan 1, Juli 2006

CIRI CIRI DAJJAL

Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhu katanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berbicara mengenai Dajjal di hadapan orang banyak. Sabda beliau, “Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak picek (buta matanya sebelah). Ketahuilah, sesungguhnya Al Masih Ad Dajjal Picek (buta sebelah) matanya yang kanan seperti sebuah anggur menggembung.” HR. Shahih Muslim 2476
5 Votes
Quantcast
Imam Muslim meriwayatkan dengan sanadnya dari Amir bin Syurahil Asy-Sya’bi suku Hamdan, bahwa ia pernah bertanya kepada Fatimah binti Qais, saudara wanita Adh-Dhahhak bin Qais, salah seorang muhajirah (peserta hijrah wanita) angkatan pertama. Amir berkata kepada Fatimah, “Sampaikanlah kepadaku sebuah hadits yang engkau dengar dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam secara langsung tanpa melalui orang lain.” Fatimah menjawab, “Jika engkau menginginkan akan saya lakukan.” Amir berkata, “Benar, ceritakanlah kepadaku.” Fatimah berkata, “Dahulu saya kawin dengan Ibnul Mughirah, salah seorang pemuda Quraisy yang baik pada waktu itu, lalu ia gugur dalam jihad pertama bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Ketika saya menjanda, saya dilamar oleh Abdur Rahman bin Auf, salah seorang kelompok sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam meminangku untuk mantan budaknya yang bernama Usamah bin Zaid, sedangkan saya pernah mendapatkan berita bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “Barangsiapa yang mencintai aku hendaklah ia mencintai Usamah.” Maka ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menyampaikan pinangannya kepada saya, saya berkata, “Urusanku berada di tanganmu, karena itu nikahkanlah saya dengan siapa saja yang engkau kehendaki.” Lalu beliau bersabda, “Pindahlah ke rumah Ummu Syarik.” Dan Ummu Syarik ini adalah seorang wanita yang kaya dari kalangan Anshar yang suka melakukan infaq di jalan Allah dan biasa dikunjungi tamu-tamu. Lalu saya berkata, “Akan saya laksanakan.” Kemudian beliau bersabda, “Jangan kau lakukan, sesungguhnya Ummu Syarik itu seorang wanita yang sering didatangi tamu-tamu, dan aku tidak suka kerudung (jilbab)mu terlepas atau pakaianmu terbuka dan tampak betismu, lalu dilihat oleh kaum itu apa yang tidak engkau sukai. Teteapi berpindahlah ke rumah putra pamanmu yaitu Abdullah bin Amr Ibnu Ummi Maktum” (seorang lelaki dari Banih Fihr, Yaitu Fihr Quraisy, yang dari kalangan merekalah Abdullah dan Fatimah ini dilahirkan). Lalu saya – kata Fatimah melanjutkan – pindah ke sana. Ketika masa ‘iddah ku telah habis, saya mendengar tukang seru Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menyerukan Ash-Shalaatu Jaami’ah (Shalatlah dengan berjama’ah). Lalu saya pergi ke Masjid dan shalat bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dansay berada di shaf wanita yang ada di belakang shaf laki-laki. Ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam usai melakukan shalat, beliau duduk di atas mimbar sambil tersenyum seraya berkata, “Hendaklah tiap orang-orang tetap berada di tempat shalatnya.” Kemudian beliau melanjutkan, “Tahukah kamu, mengapa saya kumpulkan kamu?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengerti.” Beliau bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya aku tidak mengumpulkan kalian karena senang atau benci. Aku kumpulkan kalian karena Tamim ad-Dari, seorang pengikut Nasrani, telah berbai’at masuk Islam dan dia bercerita kepadaku tentang suatu masalah yang sesuai dengan apa yang pernah aku sampaikan kepada kalian mengenai Masih Ad-Dajjal. Ia bercerita bahwa ia pernah naik perahu bersama tiga puluh orang yang terdiri atas orang-orang yang berpenyakit kulit dan lepra. Lalu mereka dihempas ombak selama sebulan di laut, kemudian mereka mencari perlindungan ke sebuah pulau di tengah lautan hingga sampai di daerah terbenamnya matahari. Lantas mereka menggunakan sampan kecil dan memasuki pulau tersebut. Di sana mereka berjumpa seekor binatang yang bulunya sangat lebat hingga tidak kelihatan mana qubulnya dan mana duburnya, karena lebat bulunya. Mereka berkata pada binatang tersebut, “Busyet kamu! Siapa kamu?” Binatang itu menjawab,” Aku adalah Al-Jassasah.” Mereka bertanya, “Apakah Al-Jassasah itu?” Dia menjawab, “Wahai kaum pergilah kepada orang yang berada di dalam biara ini, karena ia sangat merindukan berita kalian.” Kata Tamim, “Ketika binatang itu menyebut seseorang kami menjauhinya, karena kami takut binatang itu adalah setan. Lalu kami berangkat cepat-cepat hingga kami memasuki biara tersebut, tiba-tiba di sana ada seorang laki-laki yang sangat besar tubuhnya dan tegap tubuhnya, kedua tangannya dibelenggu ke kuduknya, antara kedua lututnya dan mata kakinya dirantai dengan besi. Kami bertanya, “Siapakah engkau ini?” Dia menjawab, “Kalian dapat menguak beritaku, karena itu beritahukanlah kepadaku siapakah sebenarnya kalian ini?” Mereka mnejawab, kami adalah orang-orang dari Arab. Kami naik perahu dan kami terkatung-katung di laut dipermainkan ombak selama satu bulan, kemudian kami mencari tempat berlindung ke pulaumu ini, dengan menaiki sampan kecil yang ada di sini lantas kami masuk pulau ini, dan kami bertemu seekor binatang yang bulunya sangat lebat hingga tidak kelihatan mana qabulnya dan mana duburnya karena lebat bulunya. Lalu kami bertanya, “Busyet kamu! Siapa kamu?” Binatang itu menjawab,” Aku adalah Al-Jassasah.” Mereka bertanya, “Apakah Al-Jassasah itu?” Dia menjawab, “Wahai kaum pergilah kepada orang yang berada di dalam biara ini, karena ia sangat merindukan berita kalian.” Lalu kami bergegas menemui dan meninggalkan dia, dan kami merasa tidak aman karena jangan-jangan dia itu setan.” Dia (lelaki itu) berkata, “Tolong kabarkan kepada kami tentang desa Nakh Baisan.” Kami bertanya, “Tentang apanya?” Ia berkata, “Ketahuilah, sesungguhnya pohon-pohon kurman akan tidak berbuah lagi.” Dan dia bertanya lagi, “Tolong beritahukan kepadaku tentang danau Ath-Thabariah.” Kami bertanya, “Tentang apanya?” Dia bertanya, “Apakah ada airnya.” Kami menjawab, “Airnya banyak sekali.” Dia berkata, “Ketahuilah airnya akan habis.” Selanjutnya dia berkata lagi, “Kabarkan kepadaku tentang negeri ‘Ain Sughar.” Kami bertanya, “Tentang apanya?” DIa menjawab, “Apakah sumbernya masih mengeluarkan air yang dapat digunakan penduduknya untuk menyiramkan tanamannya.” Kami menjawab, “Airnya banyak sekali dan penduduknya menggunakannya untuk menyiram tanaman mereka.” Dia berkata lagi, “Tolong beritahukan kepadaku tentang Nabi orang Ummi, apakah yang dilakukannya?” Kami menjawab, “Beliau telah berhijrah meninggalkan Mekkah ke Yastrib.” Dia bertanya, “Apakah orang-orang Arab memeranginya?” Kami menjawab, “Ya.” DIa bertanya lagi, “Apakah yang dilakukannya terhadap mereka?” :Lalu kami beritahukan bahwa beliau menolong orang-orang Arab yang mengikuti beliau dan mereka mamatuhi beliau. Dia bertanya, “Apakah benar demikian?” Kami menjawab, “Benar.” Dia berkata, “Ketahuilah bahwasanya lebih baik bagi mereka untuk mematuhinya. Dan perlu saya beritahukan kepada kalian bahwa saya adalah Al-Masih (Ad-Dajjal). Dan saya akan diizinkan keluar, yang nantinya saya akan berkelana di muka bumi, maka tidak ada satupun desa melainkan saya singgahi selama empat puluh malam kecuail Mekkah dan Thaibah (Madinah), karena kedua kota ini diharamkan atas saya. Setiap saya hendak memasuki salah satunya, saya dihadang oleh seorang Malaikat yang menghunus pedang, dan tiap-tiap lorongnya ada Malaikat yang menjaganya.” Fatimah berkata, “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabada sembari mencocokkan (menusukkan) tongkat kecilnya di mimbar, ‘Inilah Thaibah, inilah Thaibah, inilah Thaibah, yakni Madinah.’” Ingatlah, bukanlah aku telah memberitahukan kepadamu tentang itu?” Orang-orang menjawab, “Ya.” Selanjutnya beliau bersabda, “Saya heran terhadap cerita Tamim yang sesuai dengan yang apa saya ceritakan kepada kalian, juga tentang kota Madinah dan Makkah. Ketahuilah bahwa dia ada di laut Syam atau di Laut Yaman. Oh tidak, tetapai ia akan datang dari arah timur, arah timur, arah timur.” Dan beliau berisyarat dengan tangan beliau menunjuk ke arah timur. Fatimah berkata, “Maka saya hafal ini dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.” Ibnu Hajar berkata, “Sebagian ulama beranggapan bahwa hadist Fatimah binti Qais ini adalah sebagai Hadits Gharib yang hanya diriwayatkan oleh perseorangan, padahal sebenarnya tidak demikian. Hadist ini disamping diriwayatkan dari Fatimah binti Qais juga diriwayatkan dari Abu Hurairah, Aisyah dan Jabir (Fathul Bahri 13: 328 ) Fitnah dan Petaka Akhir Zaman, Abu Fathiah Al-Adnani, Cetakan 1, Hal 220-224

KUMPULAN HADIST

Rate This
Quantcast
1 HR SHOHIH BUKHORI 1.1 BAB 1.1.1 6074. Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam Tersihir 6074. Dari `Aisyah ra. Sesungguhnya Rasulullah saw. disihir, sehingga terbayang bahwa beliau melakukan sesuatu, padahal beliau tidak melakukannya. Dan sesungguhnya beliau berdo`a kepadaTuhannya, lalu bertanya: “Tahukah kamu bahwa Allah telah memberikan fatwa kepadaku tentang sesuatu yang aku telah memohon fatwa kepada-Nya”. Lalu `Aisyah berkata: “Apakah itu, wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab: “Telah datang kepadaku dua orang lelaki, lalu salah seorang dari keduanya duduk di dekat kepalaku dan yang lainnya di dekat kedua kakiku. Salah seorang dari keduanya bertanya kepada temannya: “Sakit apakah lelaki ini?”. Ia menjawab: “Disihir”. Ia bertanya: “Siapakah yang menyihirnya?”. Ia menjawab: “Labid bin A`sham”. Ia bertanya: “Pada apakah?”. Ia menjawab: “Pada sisir, rambut yang rontok pada sisir dan seludang mayang kurma”. Ia bertanya: “Dimanakah itu?”. Ia menjawab: “Di Dzarwan”. Dzarwan ialah sebuah sumur di kabilah Bani Zuraiq. `Aisyah berkata: “Lalu Rasulullah saw. datang ke sumur itu, kemudian beliau kembali kepada `Aisyah dan bersabda: “Sungguh airnya bagaikan rendaman inai dan pohonnya bagaikan beberapa kepala syaitan”. `Aisyah berkata: “Rasulullah saw. datang dan bercerita kepadanya tentang sumur, maka saya (`Aisyah) berkata: “Wahai Rasulullah, hendaklah engkau mengeluarkannya!”. Beliau menjawab: “Adapun saya telah disembuhkan oleh Allah dan saya tidak suka membangkitkan kejahatan atas manusia”. (HR: Bukhari) 1.1.2 6495. Hukum Rajam Zina dan Pembaitan Abu Bakar radhiallahu ’anhu 6495. Dari Ibnu Abbas katanya: “Adalah saya membacakan beberapa orang lelaki dari Muhajirin di antaranya adalah Abdurrahman bin Auf. Ketika kami sedang berada di rumahnya di Mina dan ia di sisi Umar bin Khoththob merupakan haji terakhir yang ia jalani, tiba-tiba Abdurrahman kembali kepadaku seraya berkata: “Apa pendapatmu jika engkau melihat seorang lelaki yang mendatangi Amirul mu`minin pada hari ini sambil berkata: “Andaikata Umar benar-benar telah mati, tentulah saya membai`at Si Fulan, demi Allah tidaklah pembai`atan Abu Bakar kecuali keliru, lalu sempurna”. Umar bin Khoththob lalu marah, kemudian berkata: “Sesungguhnya saya insya Allah akan berdiri nanti sore memberi peringatan kepada orang-orang yang marah dengan urusan mereka. Abdurrahman berkata: “Wahai Amirul mu`minin, janganlah kamu lakukan , karena sesungguhnya musim haji ini benar-benar telah membuat mogoknya rakyat jelata dan orang-orang jembel, karena sesungguhnya merekalah yang sedang berkuasa (menang) di dekatmu ketika engkau berdiri di tengah-tengah orang banyak. Dan saya takut jika kamu berdiri lalu engkau mengatakan suatu ucapan yang akan difahami oleh setiap orang yang melakukan pengamatan dan mereka tidak bisa menangkapnya dan tidak bisa meletakkan pada proporsinya, oleh karena itu bersabarlah hingga datang ke Madinah. Karena sesungguhnya ia adalah Negri Hijrah dan As Sunah, sehingga engkau bisa menang (murni) dengan ahli fiqih dan orang-orang yang mulia. Engkau bisa mengucapkan apa yang kamu ucapkan secara mantap, sehingga bisa diterima (diserap) pendapatmu oleh ahli ilmu dan mereka meletakkannya pada proporsinya”. Umar lalu berkata: “Ingat, demi Allah, saya akan melakukan dengan sungguh-sungguh dengan hal itu pada pertama kali kesempatan yang saya lakukan di Madinah”. Ibnu Abbas berkata: “kami lalu datang ke Madinah sesudah Dzul HIjjah. Maka ketika datang hari Jum`at, maka kami berangkat lebih awal tetkala Matahari telah condong sehingga saya bertemu dengan Sa`id bin Zaid bin Amer bin Nufail dalam keadaan duduk di tiang mimbar. Saya lalu duduk di sampingnya di mana lututku menyentuh lututnya. Maka tak lama kemudian keluarlah Umar bin Khoththob, maka ketika saya melihatnya menghadap (ke arah kami), maka saya berkata kepada Sa`id bin Zaid bin Amer bin Nufail: “Hendaklah dia benar-benar mengatakan besok sore suatu ucapan (kata-kata) yang belum pernah ia ucapkan sejak dia diangkat sebagai Kholifah”. Ia lalu pura-pura tidak kenal denganku sambil berkata: “Hampir saja kamu mengatakan apa yang belum pernah kamu ucapkan sebelumnya”. Umar lantas duduk di atas mimbar. Maka ketika orang-orang yang beradzan diam, maka Umar berdiri lalu memuji kepada Allah dengan pujian yang sesuai bagi-Nya. Kemudian berkata: “Amma Ba`du, maka sesungguhnya saya berkata kepada kamu suatu perkataan yang telah ditakdirkan kepadaku untuk mengucapkannya, saya tidak tahu barangkali ia berada di antara ajalku. Maka barangsiapa yang mengambil dan menangkapnya, maka hendaklah ia menceritakannya di mana saja kendaraannya berhenti. Barangsiapa yang takut mengambilnya, maka saya tidak menghalalkan bagi seorangpun untuk berbuat bohong kepadaku. Sesungguhnya Allah mengutus Muhammad saw. dengan membawa perkara yang hak (benar) dan Allah telah menurunkan kepadanya Al Kitab. Dan adalah sebagian apa yang telah Allah turunkan kepadanya adalah ayat Rajam, lalu kami membacakannya dan kami mengambilnya serta menyerapnya. Rasulullah saw. telah melakukan hukum rajam, dan kamipun sudah melakukan hukum rajam itu sesudahnya. Jika ternyata masa ini menjadi lama bagi manusia, lalu ada seseorang yang berkata: “Demi Allah kami tidaklah menemukan ayat rajam dalam Kitab Allah, maka itulah yang saya takutkan, sehingga mereka tersesat sebab meninggalkan satu kefardluan yang telah Allah turunkan. Rajam dalam kitab Allah adalah perkara yang hak atas orang yang melakukan perzinaan jika ia muhshon, dan laki-laki maupun perempuan bila ternyata didukung oleh bukti-bukti yang kuat, atau memang didapatkan dalam keadaan mengandung atau melakukan pengakuan. Kemudian sesungguhnya Kami membaca sesuatu yang telah kami baca dari Kitab Allah agar kamu tidak berani dengan orang-orang tuamu. Ingat kemudian sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: “janganlah kamu membuat hal-hal yang baru terhadapku sebagaimana Isa bin Maryam telah diperlakukan seperti itu, dan katakanlah: (Muhammad) utusan dan Hamba Allah”. Kemudian sesungguhnya telah sampai kepadaku bahwa salah seorang di antara kamu berkata: “Demi Allah andaikata Umar meninggal dunia tentulah saya membai`at si Fulan, maka janganlah seseorang benar-benar terbujuk untuk mengatakan: “Sesungguhnya bai`atnya Abu Bakar hanyalah keliru dan sudah sempurna. Ingat sesungguhnya bai`at itu adalah demikian adanya, akan tetapi Allah benar-benar telah menjaga kejelekannya, sedangkan diantara kamu tidak terdapat seseorang yang dipotong lehernya seperti Abu Bakar. Barangsiapa yang membai`at seorang laki-laki tanpa melalui musyawarah dengan orang-orang Islam, maka ia tidaklah bisa dibai`at dan tidak pula orang yang membai`atnya terpedaya untuk dibunuh. Sesungguhnya telah sampai dari khabar kami tetkala Allah telah memanggil (mewafatkan) Nabi-Nya saw. kecuali bahwa orang-orang Ansor berbeda pendapat dengan kami dan mereka berkumpul dengan kerahasiaan mereka digedung pertemuan “Saqifah Bani Sa`idah”. Dan berbeda dengan kami Ali, Zubair dan pengikut-pengikutnya. Dan orang-orang Muhajirin berkumpul kepada Abu Bakar, lalu saya berkata kepada Abu Bakar: “Wahai Abu Bakar, berangkatlah bersama kami kepada saudara-saudara kami yaitu mereka orang-orang Ansor, keduanya lalu berkata: “Jangan wajib atas kamu untuk tidak mendekat kepada mereka. Putuskanlah urusan kamu”. Saya berkata: “Demi Allah, kami sungguh akan mendatangi mereka”. kami lalu berangkat, sehingga kami mendatangi mereka di “Saqifah Bani Sa`idah”. Namun tiba-tiba ada seorang laki-laki yang berselimut berada di tengah-tengah mereka. Saya bertanya: Siapa orang ini? Mereka menjawab: “Ini adalah Sa`ad bin Ubadah”. Saya lalu bertanya: “Mengapa dengannya?”. Mereka menjawab: “Ia sedang sakit panas (demam). Maka ketika kami sedang duduk sebentar, maka khotib mereka membaca tasyahhud, lalu memberi pujian kepada Allah dengan pujian yang sesuai dengan-Nya, kemudian berkata: “Amma Ba`du, Kita adalah Penolong-penolong Allah dan sekaligus pasukan Islam dan kamu wahai golongan Muhajirin adalah satu kelompok yang telah merayap dengan lambat dari kaummu, namun tiba-tiba mereka ingin mengasingkan kami dari asal-usul kami dan akan menjauhkan kami dari urusan. Maka ketika ia telah diam, saya hendak berbicara dan saya benar-benar telah memperbaiki satu makalah yang saya kagumi dimana saya ingin mengemukakan (mengutarakan) di depan Abu Bakar dan adalah saya mengelilingi sebagian batas darinya. Maka ketika saya hendak berbicara, Abu Bakar berkata: “Berhati-hatilah, sehingga saya enggan untuk membuatnya marah. Maka Abu Bakar berkata dan ia lebih lapang dada daripada aku dan lebih disegani. Demi Allah ia tidaklah meninggalkan sepatah katapun yang saya kagumi dalam persiapanku yang baik kecuali beliau berkata dalam keindahan katanya seperti yang telah kurencanakan atau bahkan lebih baik (hebat), sampai beliau berhenti (diam). Abu Bakar lalu berkata: “Apa yang kamu ingat dari kebaikan yang ada pada kamu, maka kamulah yang lebih ahli. Dan tidaklah perkara ini dikenal kecuali oleh orang yang masih hidup ini dari suku Quraisy. Mereka adalah bangsa Arab yang paling tengah-tengah nasab dan marganya. Dan saya benar-benar telah rela (untuk menjadi pimpinan) kamu salah seorang dari dua lelaki ini. Oleh karena itu bai`atlah di antara mereka berdua mana yang kamu kehendaki. Lantas Abu Bakar memegang tanganku dan tangan Abu Ubaidah bin Al Jarrah di mana ia duduk di tengah-tengah kami. Saya tidaklah benci dengan apa yang ia ucapkan selain kata-kata itu. Demi Allah saya berani diajukan kemudian leherku ditebas tidaklah hal itu mendekatkanku dari dosa yang lebih aku cintai daripada saya harus memimpin kaum yang didalamnya terdapat Abu Bakar. Kecuali jika diriku sudah terbujuk oleh sesuatu menjelang mati yang tidak saya temukan sekarang”. lantas ada seseorang yang berkata dari orang Ansor: “Akulah sebagai tempat berlindung, di antara kamu memiliki pemimpin tersendiri dan dari kami juga mempunyai pemimpin sendiri hai Golongan Quraisy. Sehingga banyak terjadi kegaduhan dan suaranya menjadi keras. Sehingga saya keluar dari perselisihan itu. Saya lalu berkata: “Bukalah tanganmu hai Abu Bakar, lalu Abu Bakar membuka tangannya selanjutnya saya membai`atnya dan orang-orang Muhajirin ikut membai`at, kemudian orang-orang Ansor juga ikut membai`at”. Kami melompat kepada Sa`ad bin Ubadah. lantas ada seorang yang berkata: “Kamu membunuh Sa`ad bin Ubadah? Saya menjawab: Allah membunuh Sa`ad bin Ubadah. Umar berkata: “Sesungguhnya kami demi Allah, kami tidaklah menemukan sesuatu yang ada dari urusan yang lebih kuat dari pembai`atan Abu Bakar. kami takut jika kami berpisah dengan kaum sedangkan di situ tidak terjadi bai`at, mereka akan membai`at seorang lelaki di antara mereka sesudah kami. Barangkali kami membai`at mereka atas sesuatu yang tidak kami ridloi, dan barangkali kami berbeda pendapat dengan mereka sehingga terjadilah kerusakan. Barangsiapa yang membai`at seorang lelaki tanpa menggunakan musyawarah dari orang-orang Islam, maka ia tidak boleh diikuti, dan tidak pula perkara yang telah ia bai`atkan karena dikhawatirkan membahayakan. Allah Ta`ala berfirman: “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralat tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari Akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman. Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki yang musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang mu`minin”. (An Nuur:2-3). (HR: Bukhari) 1.2 BAB ZIKIR dan DOA 1.2.1 6042. Sahabat menanyakan cara bersalawat 6042. Dari Abdurrahman bin Abi Laila ra., ia berkata: “Ka`b bin `Ujrah pernah bertemu denganku, lalu ia berkata: “Tidakkah aku memberikan hadiah kepadamu?, sesungguhnya Nabi saw. datang kepada kami, lalu kami bertanya: “Wahai Rasulullah, kami tahu bagaimana cara kami mengucapkan salam kepadamu, lalu bagaimanakah cara kami mengucapkan sholawat kepadamu?”. beliau bersabda: “Maka ucapkanlah ” “Wahai Allah, berikanlah berkah dan rahmat kepada Muhammad saw. dan keluarga Muhammad saw. sebagaimana Engkau memberikan berkah dan rahmat kepada keluarga Ibrahim as., sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Pemurah. Wahai Allah, berikanlah berkah kepada Muhammad saw. dan keluarga Muhammad saw. sebagaimana Engkau memberikan berkah kepada keluarga Ibrahim as., sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Pemurah” “. (HR: Bukhari) 1.2.2 6043. Sahabat menanyakan cara bersalawat 6043. Dari Abu Sa`id Al Khudriy ra., ia berkata: “Kami pernah bertanya: “Wahai Rasulullah, ini adalah ucapan salam kepadamu, maka bagaimana cara kami mengucapkan sholawat kepadamu?”. Beliau bersabda: “Ucapkanlah ” “Wahai Allah, berikanlah berkah dan rahmat kepada Muhammad saw., yaitu hamba dan utusan-Mu sebagaimana Engkau memberikan berkah dan rahmat kepada Ibrahim as., dan berkah kepada Muhammad saw.dan keluarga Muhammad saw. sebagaimana Engkau memberikan berkah kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim as.” “. (HR: Bukhari) 1.2.3 6045. Sahabat menanyakan cara bersalawat 6045. Dari Abu Humaid Assa`idiy ra., ia bercerita bahwa para sahabat berkata: “Wahai Rasulullah saw. bagaimanakah cara kami mengucapkan sholawat kepadamu?”. Beliau bersabda: “Ucapkanlah ” “Wahai Allah, berikanlah berkah dan rahmat kepada Muhammad saw., para isteri dan anak cucu beliau sebagaimana Engkau memberikan berkah dan rahmat kepada keluarga Ibrahim as. Berikanlah berkah kepada Muhammad saw., para isteri dan anak cucu beliau sebagaimana Engkau memberikan berkah kepada keluarga Ibrahim as., sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Pemurah” “. (HR: Bukhari) 1.3 BAB SURGA dan NERAKA 1.3.1 1442. Rasulullah saw Melihat Bidadari dan Istana Umar ra di dalam mimpi Dari Abu Hurairah ra: Ketika kami berada di dekat Rasulullah saw, beliau bersabda: ‘ketika saya sdg tidur, saya melihat diri saya dalam surga. Tiba-tiba ada seorang perempuan sedang mandi di sebelah sbuah istana. Lalu saya bertanya: ‘kepunyaan siapakah istana ini?’ jawabnya: ‘kepunyaan Umar bin Khattab’. Saya ingat akan cemburunya, lalu saya pergi mmbelakang. Umar lalu menangis, sambil berkata:’Wahai Rasulullah masa saya cemburu kepadamu?’ HR. Shahih Bukhari no. 1442 1.3.2 1452. Siksa Bagi Orang yang Menasehati tapi Tidak Melaksanakannya Dari Usamah ra, katanya: saya mendngar Rasulullah saw bersabda:Ada seorang laki-laki dihadapkan pada hari kiamat,lalu dicmpakkan ke dlm neraka,maka keluarlah ususnya,kemudian ia berputar-putar sbgmana keledai berputar-putar di sekitar gilingan. Isi neraka lalu berkumpul di kelilingnya sambil berkata, wahai fulan, bgmana keadaan engkau? Bukankah engkau pernah menyuruh kami berbuat baik dan melarang kami berbuat jahat? Jawab orang itu: saya pernah menyuruh kamu berbuat baik tetapi saya sndiri tiada mengerjakannya. Saya pernah mencegah kamu berbuat jahat, tetapi saya sendiri mengerjakannya. HR.Shohih Bukhori no. 1452 1.3.3 1468. Ruh Bagaikan Tentara yang Berbaris Dari Aisyah ra katanya: saya mendengar Nabi saw berkata: ruh (jiwa) itu bagaikan tentara yang berbaris. Mana yg bersesuaian berdampinganlah dia dan mana yang bertentangan berjauhanlah ia. HR.Shahih Bukhari no. 1468 1.3.4 1467. Wanita dari Tulang Rusuk Yang Bengkok Dari Abu Hurairah ra, katanya: Rasulullah saw bersabda: ajarilah wanita itu dg cara sebaik-baiknya,karena sesungguhnya perempuan itu dijadikan dari tulang rusuk. Dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang di atas sekali. Jika engkau paksa meluruskannya, niscaya patah, dan jika engkau biarkan saja, niscaya tetat bengkok. Sebab itu nasehatilah perempuan itu dg cara sebaik-baiknya. HR Shohih Bukhori 1467 1.4 BAB BERLINDUNG DARI SYETAN 1.4.1 1453. Berhentilah Memikirkan Siapa Yang Menjadikan Tuhan Hadist Shahih Bukhori no. 1453 Bab Berlindung dari Setan Dari Abu Hurairah ra, katanya: ” Rasulullah saw bersabda, ” Setan akan datang kepada seorang dari kamu lalu berkata: “Siapa yang menjadikan ini? Siapa yang menjadikan itu?” sampai ia berkata: “Siapa yang menjadikan Tuhanmu”. Apabila sampai pada pertanyaan demikian, hendaklah orang itu memohon perlindungan kepada Tuhannya dan hendaklah berhenti memikirkannya.” 1.4.2 1465. Seorang Yahudi yang Masuk Islam dicela Kaumnya Hadist Shohih Bukhori no. 1465 dari Bab Berlindung dari Syetan Dari Anas ra, katanya, “ Ketika sampai kepada Abdullah bin Salam kabar kedatangan Rasulullah saw ke Madinah, ia pun datang menghadap beliau, lalu berkata,” Saya hendak bertanya kepada Anda tentang tiga perkara, tidak ada yang mengetahuinya melainkan Nabi. Apakah permulaan tanda kiamat? Apakah permulaan makanan yang dimakan oleh penghuni surga? Apa sebabnya anak menyerupai ayahnya dan apa sebabnya menyerupai ibunya?” Rasululalh saw bersabda,” Baru sebentar ini Jibril mengabarkan semua itu kepada saya”. Kata Anas: Abdullah berkata, “ Jibril itu ialah musuh orang Yahudi”. Rasulullah saw bersabda, “Adapun permulaan tanda kiamat, ialah api yang mengumpulkan manusia dari timur ke barat. Adapun permulaan makanan yang dimakan isi surga, ialah tambahan hati dari ikan besar. Dan adapun perumpamaan anak, bahwa seorang laki-laki bila bersetubuh dengan perempuannya, jika airnya mendahului air istrinya, anak itu serupa dengan bapaknya. Jika dahulu air perempuan, anak itu serupa dengan dia (ibunya).” Abdullah berkata,” Saya mengakui bahwa sesungguhnya orang Yahudi itu kaum pendusta. Jika mereka tahu saya masuk Islam sebelum Anda menanyakan kepada mereka, niscaya mereka akan menuduh saya pendusta di dekat tuan.” Kemudian orang-orang Yahudi datang dan Abdullah masuk ke dalam rumah. Rasulullah saw bertanya,”Bagaimanakah keadaan Abdullah bin Salam dalam lingkungan kamu?” Mereka menjawab,” Ia seorang yang amat pandai dan anak orang yang amat pandai di antara kami. Ia seorang yang paling baik dan anak orang yang palik baik diantara kami.” Rasulullah saw bertanya,” Bagaimanakah pendapat kamu jika Abdullah memeluk agama Islam?” Kata mereka,” Dilindungi (dijauhkan) Tuhan kiranya ia dari hal yang demikia!” Maka keluarlah Abdullah kepada mereka, lalu berkata,” Saya mengakui, bahwa tiada Tuhan (ilah) melainkan Allah, dan saya mengakui bahwa sesungguhnya Muhammad Pesuruh Allah”. Orang-orang Yahudi lalu berkata,” Dialah orang yang paling jahat dan anak orang yang paling jahat diantara kami”. Mereka pun mencelanya bersama. 2 HR SHOHIH MUSLIM 2.1 BAB JIHAD 2.1.1 1786. Tidak Boleh Ikut Jihad Kecuali Masuk Islam Dulu Dari ’Aisyah ra, istri Nabi saw katanya,”Ketika Rasulullah saw pergi ke Badar, maka tatkala beliau sampai di Harratil Wabarah, beliau ditemui oleh seorang laki-laki yang terkenal gagah berani. Para sahabat Rasulullah saw merasa gembira ketika melihat kedatangannya. Dia berkata kepada Rasulullah saw, ”Aku sengaja mengikuti Anda, karena ingin berperang di pihak Anda dan bersama-sama dengan Anda.” Tanya Rasulullah saw, ”Apakah Anda sudah beriman dengan Allah dan Rasul-Nya?” Jawab orang itu, ”Tidak!” Sabda Rasulullah saw, ”Kambalilah Anda! Aku sekali-kali tidak membutuhkan pertolongan orang musyrik.” Kata ’Aisyah, ”Maka pergilah orang itu.” Tetapi setelah kami sampai dekat sebatang pohon, orang itu datang kembali menemui Rasulullah saw, lalu dia berkata pula seperti semula. Maka bertanya pula Rasulullah saw kepadanya seperti semula. Sabda beliau, ”Pergilah Anda! Aku sekali-kali tidak membutuhkan pertolongan orang musyrik.” Maka pergilah dia. Kemudian, tatkala kami sampai di Baida’, dia datang kembali. Rasulullah saw bertanya pula kepadanya seperti semula, ”Apakah anda sudah beriman dengan Allah dan Rasul-Nya?” Jawab orang itu, ”Ya, aku beriman!” Maka sabda Rasulullah saw, ”Mari, Teruslah jalan!” 3 HR TIRMIDZI 3.1 BAB KITABU SHIFATIL QIYAMAH 3.1.1 2440. Pena Telah Diangkat dan Lembaran Telah Kering Ibnu Abbas ra: Rasulullah saw mengatakan kepadanya: ”Hai anak muda, sesungguhnya aku akan memberimu beberapa pelajaran, yaitu: peliharalah Allah, niscaya Dia akan balas memeliharamu; Peliharalah Allah, niscaya kamu akan menjumpai-Nya di hadapanmu; jika kamu meminta, mintalah kepada Allah; dan jika kamu memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, sesungguhnya andaikata seluruh umat bersatu-padu untuk memeberi suatu manfaat kepadamu, niscaya mereka tidak akan dapat memberikannya kepadamu, kecuali Allah telah menetapkannya atasmu. Dan andaikata mereka bersatu-padu untuk menimpakan suatu bahaya kepadamu, niscaya mereka tidak akan dapat membahayakanmu, kecuali sesuatu yang telah Allah menetapkannya atasmu. Qolam (pena) telah diangkat dan lembaran catatan telah mengering. (HR. Tirmidzi, Kitabu Shifatil Qiyamah 2440, dan Ahmad, Musnad Bani Hasyim 2537) 4 IBNU HAJAR 4.1 BULUGHUL MAHRAM 4.1.1 Mengucapkan Basmallah Ketika Mulai Wudhu Dari Abi Hurarah ra. Ia berkata: telah bersabda Rasulullah saw: tidak wudlu bg orang yg tidak menyebut nama Allah padanya. Dikeluarkan oleh Ahmad dan Abu Dawud dan Ibnu Majah dg isnad yg lemah. Dan bg Tirmidzi dari Said bin Zaid dan Abi Said seperti itu juga. Berkata Ahmad: tidak tsabit sesuatu pada Hadist tsb. Ket: kata Ahli Hadist, ada banyak riwayat tentang membca basmalah pada permulaan wudlu, walaupun masing-masing lemah, tetapi lantaran saling menguatkan yg lain-nya,maka kita percya bhwa Nabi saw ada membaca basmallah di permulaan wudlu. ref: Bulughul Mahran terjemah, Ibnu Hajar Al-’Asqolani Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda ” Sesungguhnya Allah tidak memandang pada jasad2 dan rupa2 kamu, akan ttp dia memandang kepada hati dan amal kamu” (HR. Muslim – Shahih) Syarah: sy ambil dr riyadush shalihin, utk membantah syubhat, kt2 “yg penting hatinya”, keshalehan hati terpncr dr gerak fisik, baik ht mk baik pl prlaku jsd Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda, “Jika kamu melakukan jual beli scr kredit dgn tambahan harga, mengambil ekor2 sapi (riba) dan kamu merasa puas dgn tanamanmu serta kamu meninggalkan jihad, niscaya Allah akan menimpakan kehinaan padamu yg tdk akan di cabut hingga kamu kembali tunduk patuh pd agama kamu” (Jamiush Shaghir no. 423 – Shahih) Dari Abu Musa, ia berkata: Telah datang seorang laki2 pd Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasalam, lalu ia bertanya, “Seseorang yg berperang demi mendapatkan harta rampasan, dan seseorang yang berperang demi mengejar popularitas dan seseorang yang berperang guna menunjukkan kehebatannya, lalu siapakah yg dijalan Allah?” Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasalam menjawab, “Barangsiapa yg berperang utk menjadikan kalimat Allah yg tertinggi, maka itulah jihad di jalan Allah” (Muttafaq Alaih, Tirmidzi, Ibnu Majah – Shahih) Tidak boleh seseorg iri thd org lain kecuali dlm 2 hal; yg dberi pngertian ALQuran lalu ia gunakan sbg pdoman amalnya siang malam dan seorg yg d beri Allah kekayaan harta lalu ia membelanjakannnya siang malam utk sgala amal kbaikan (HR Bukhari-Muslim) 5 KUMPULAN HADIST BERDASARKAN TEMA 5.1 BAB AL QURAN 5.1.1 Jawaban Kaum Jin Ketika Dibacakan Surat Ar Rahman Dari Jabir radhiallahu ‘ahu, ia berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam pernah keluar menemui para sahabat dan membacakan surat Ar Rahman kepada mereka dari awal sampai akhir, sementara merekah hanya diam. Lalu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda,”Aku telah membacakan surat ini kepada kaum jin pada malam pertemuan dengan kaum jin. Ternyata mereka lebih bagus jawabannya daripada kalian. Setiap kali aku sampai pada firman-Nya: ’Fabi ayyi ala irobbikuma tukadzdziban (Maka nikmat Tuhan kalian yang manakah yang kalian dustakan?)’ Mereka berucap, ’La bi syaiin min ni’amika robbana nukadzdzib, falakal hamdu (Tidak ada satupun dari nikmat-Mu wahai Tuhan kami yang kami dustakan. Segala puji hanya bagi-Mu)’.” Shahih Tirmidzi 3291, Ash Shahiha 2150 5.2 BAB BERCANDA 5.2.1 Celaka Orang yang Bercanda tapi Dusta Celaka bagi orang-orang yang berbicara(mengabarkan) sedangkan dia dusta (dalam pembicaraannya) supaya suatu kaum tertawa maka celakalah bagi dia, celakalah bagi dia”.[Hadits Hasan, dikeluarkan oleh Hakim (I/46), Ahmad (V/3-5) dan At-Tirmidzi (2315)] Mengiringi hadits ini Syaikh Islam berkata,’Dan sungguh Ibnu Mas’ud berkata, Sesungguhnya dusta itu tidak benar baik sungguh-sungguh maupun bercanda. 5.2.2 Istana di Surga Bagi Yang Meninggalkan Debat dan Canda tapi Dusta Aku adalah penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari bertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar; dan (penjamin) istana di tengah-tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun bercanda (HR. Abu Daud dan dinilai hasan oleh Al-Albani). 5.3 BAB MENIKAH 5.3.1 Wanita Terbuat dari Tulang Rusuk Yang Paling Bengkok Rasulullah shalallahu ’alaihi wa salam bersabda, ”Berbuat baiklah kepada kaum perempuan karena mereka diciptakan dari tulang rusuk yang paling bengkok. Tulang rusuk yang paling bengkok terletak pada bagian yang paling atas. Jika engkau keras meluruskannya, niscaya engkau akan mematahkannya, tetapi jika engkau biarkan, niscaya akan tetap bengkok.” HR Bukhori dan Muslim 5.3.2 Mendoakan anak agar dikasihi Allah dan orang lain Dari Abu Hurairah radhiallahu ’anhu katanya,” Pada suatu hari Nabi shalallahu ’alaihi wasalam keluar (rumah). Beliau tidak bicara kepadaku dan aku pun tidka bicara pula kepada beliau. Sampai di pasar Bani Qainuqa’, beliau duduk di halaman rumah Fatimah, lalu beliau bersabda,” Adakah anak kecil di situ? Adakah anak kecil di situ?” Fatimah menahannya sebentar, mungkin ia sedang memakaikan kalung atau memandikan anak itu. Tidak lama kemudian datanglah anak kecil itu dengan tergesa-gesa, lalu dipeluk dan diciumnya. Beliau berdo’a,” Wahai Allah! Kasihilah (Cintailah) ia dan Kasihilah (Cintailah) orang yang mengasihi (mencintai) nya.” Shahih Bukhari 1046 5.3.3 Larangan memberi bergelar dengan gelar Nabi Dari Anad bin Malik radhiallahu ’anhu, katanya,” Pada suatu waktu ketika Nabi shalallahu ’alaihi wasalam sedang berada di pasar, seorang laki-laki memanggil beliau, katanya,”Hai, Abu Qasim!” Nabi shalallahu ’alaihi wasalam melenggong kepadanya. Maka kata laki-laki tersebut,” Saya memanggil orang ini”. Sabda Nabi shalallahu ’alaihi wasalam,” Berilah nama dengan namaku, tetapi jangan kamu bergelar dengan gelarku.” Shahih Bukhari 1045 5.3.4 Hak-hak Suami dan Istri disampaikan pada Haji Wada’ Sulaiman bin Amr bin Al Ahwash, ia berkata,”Ayahku menceritakan kepada kami: Ia hadir pada haji wada’ bersama Rasulullah shalallahu ’alaihi wasalam. Beliau shalallahu ’alaihi wasalam memuji dan menyanjung Allah, lalu menyampaikan peringatan dan nasihat –perawi menyebutkan suatu kisah di dalam hadist ini- Rasulullah shalallahu ’alaihi wasalam bersabda,’Perhatikanlah! Berwasiatlah dengan kebaikan kepada kaum perempuan, karena kaum perempuan adalah tawanan yang berada di tangan kalian. Kalian tidak memilihi suatu (hak untuk berbuat) apapun darinya melainkan hanya itu, kecuali kalau mereka jelas-jelas melakukan perbuatan keji. Jika mereka melakukan perbuatan tercelah, maka jauhilah tempat tidurnya dan pukullah dengan pukulan yang tidak melukai. Jika mereka taat kepadamu, maka kalian jangan mencari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya kaum perempuan mempunyai hak kepada kalian dan kalian mempunyai hak kepada mereka. Hak-hak kalian kepada mereka adalah mereka tidak boleh mempersilahkan orang lain yang kalian benci tidur di tempat tidur kalian dan mereka tidak boleh memberi ijin kepada orang yang kalian benci untuk masuk ke dalam rumah kalian. Hak-hak mereka kepada kalian adalah kalian harus berbuat baik kepada mereka dalam masalah sandang dan pangan’.” Hasan Tirmidzi 1163, Ibnu Majah 1851 5.3.5 Seorang pezina tidak mempunyai hak terhadap anaknya Abu Hurairah, ia berkata,” Rasulullah shalallahu ’alaihi wa salam bersabda,’Anak itu untuk bapaknya, sedangkan bagi pezina tidak mempunyai hak terhadap anak tersebut.” Shahih Tirmidzi 1157, Muttafaq ’Alaih 5.3.6 Jika berhasrat pada seorang wanita segera datangi istri Jabir bin Abdullah, ia berkata,”Nabi shalallahu ’alaihi wa salam pernah melihat seorang perempuan, maka Nabi segera masuk ke rumah Zainab dan menunaikan hajatnya (berjimak dengannya). Kemudian beliau keluar dan bersabda,’Sesungguhnya kalau perempuan sedang menghadap, maka ia menghadap dalam bentuk syetan. Apabila seseorang di antaramu melihat perempuan yang menggugah hasratnya maka datangilah istrinya, karena yang ia punyai sama seperti yang dipunyai istrinya.” Shahih Tirmidzi 1158, Silisilah Ahadist Shahihah 235 5.3.7 Seandainya boleh, istri diperintahkan sujud kepada suami Abu Hurairah, dari Nabi shalallahu ’alaihi wasalam bersabda, ”Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk bersujud, maka aku akan memerintahkan seorang perempuan untuk sujud kepada suaminya.” Hasan Shahih Tirmidzi 1159, Ibnu Majah 1853 5.3.8 Kewajiban istri memenuhi hasrat suami Thalq bin Ali, ia berkata, ”Rasulullah shalallahu ’alaihi wasalam bersabda,’Jika seorang lelaki mengajak istrinya untuk memenuhi kebutuhannya (jima’) maka istrinya wajib memenuhi, meskipun ia sedang berada di dapur’.” Shahih Tirmidzi 1160, Al Misykah (3257), Silsilah Ahadist Shahihain (1202) 5.3.9 Mukmin terbaik adalah yang paling baik terhadap istri Abu Hurairah, ia berkata,” Rasulullah shalallahu ’alaihi wa salam bersabda,’Seorang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik budi pekertinya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.’ Shahih Tirmidzi 1162, Silisilah Ahadist Shahihah 284 5.3.10 Cemburunya Allah ketika mukmin melakukan maksiat Abu Hurairah, dia berkata,”Sesungguhnya Allah mempunyai rasa cemburu. Orang Mukmin juga mempunyai rasa cemburu. Rasa cemburu Allah adalah ketika orang mukmin melakukan hal yang diharamkan oleh-Nya.” Shahih Tirmidzi 1168, Mutafaq ’alaih 5.3.11 Larangan berpergian 3 hari tanpa mahram Abu Sa’id, ia berkata,” Rasulullah shalallahu ’alaihi wasalam bersabda,” Seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir diharamkan berpergian lebih dari tiga hari, kecuali disertai ayahnya, saudaranya, suaminya, anaknya, atau orang yang ada hubungan mahram dengannya.” Shahih Tirmidzi 1169, Ibnu Majah 2898, Shahih Muslim, dan Shahih Bukhori 5.3.12 Larangan berpergian seharian tanpa mahram Abu Hurairah, ia mengatakan bahwa Rasulullah shalallahu ’alaihi wasalam bersabda, ”Janganlah seorang perempuan berpergian dalam masa satu hari satu malam, kecuali bersama mahramnya.” Shahih Tirmidzi 1170, Ibnu Majah (2899) dan Muttafaq ’alaih 5.3.13 Saudara Ipar adalah Maut (Kematian/Bahaya) Uqbah bin Amr, ia mengatakan bahwa Rasulullah shalallahu ’alaihi wasalam bersabda, ”Jauhilah oleh kalian masuk pada kaum perempuan.” Seorang lelalki dari kaum Anshor bertanya”Wahai Rasulullah! Bagaimana dengan saudara iparnya?” Rasulullah shalallahu ’alaihi wasalam bersabda,” Saudara ipar adalah kematian (bahaya sangat besar).: Shahih Tirmidzi 1171, Ghayatul Maram (181) dan Muttafaq ’alaih 5.3.14 Larangan masuk ke rumah perempuan yang suaminya sedang pergi Jabir radhiallahu ’anhu dari Nabi Shalallahu ’alaihi wa salam, beliau bersabda, ” Janganlah kalian masuk kepada perempuan-perempuan yang ditinggal pergi suaminya, karena sesungguhnya syetan mengalir pada diri kalian semua dengan mengikuti aliran darah.” Kami bertanya,” Termasuk engkau?” Nabi Shalallahu ’alaihi wa salam menjawab,”Termasuk aku, tetapi Allah menolongku, sehingga aku selamat.” Shahih Timidzi 1172, Shahih Abu Daud (2134, 1133), Takhrijus-Sirah 65 5.3.15 Syetan menghiasi perempuan ketika keluar Abdullah dari Nabi Shalallahu alaihi wa salam, beliau bersabda,” Perempuan adalah aurat. Ketika perempuan keluar, maka syetan menghiasinya (dalam pandangan laki-laki).” Shahih Tirmidzi 1173, Al Misykah 3109, Irwa’ Al Ghalil 273, Ta’liq ’Ala Ibnu Khuzaimah 1685 5.3.16 Bidadari mencela istri yang menyakiti suaminya Muadz bin Jabar radhiallahu ’anhu dari Nabi Shalallahu alaihi wa salam, beliau bersabda, ”Tidaklah seorang perempuan menyakiti suaminya di dunia melainkan istri bidadarinya (di surga nanti) akan berkata, ’Janganlah engkau menyakitinya. Semoga Allah membalasmu, karena sesungguhnya dia di sampingmu sebagai tamu yang sebentar lagi akan berpisah darimu dan akan datang kepadaku’.” Shahih Tirmidzi 1174, Ibnu Majah 2041 5.4 BAB SURGA 5.4.1 Ahli Surga Wajahnya Seperti Sinar Purnama Memiliki Dua Istri Dari Abu Sa’id, dari Nabi Shalallahu ’alaihi wa salam,” Sesungguhnya raut wajah rombongan pertama yang masuk surga pada hari Kiamat adalah seperti sinar rembulan pada malam bulan pertama. Sedangkan rombongan yang kedua seperti sebaik-sebaik bintang yang bercahaya di langit. Setiap lelaki dari mereka memiliki dua istri. Masing-masing istri itu memiliki tujuh puluh pakaian (persiapan), dan sumsum betisnya terlihat dari balik pakaiannya itu.” Shahih Tirmidzi 2535, Ash Shahihah 1736, Al Misykat 5635, At Ta’liq Ar Raghib 261 5.5 BAB NERAKA 5.5.1 Al Jahannamiyun Penghuni Surga dari Neraka Dari Imran bin Hushain, dari Nabi Shalallahu ’alaihi wa salam, beliau bersabda, ”Sungguh suatu kaum dari ummatku kelak akan keluar dari neraka dengan syafaatku. Mereka disebut sebagai ahli jahannam (Al Jahannamiyun).” Shahih Tirmidzi 2600, Ibnu Majjah 4315, Al Bukhari 5.5.2 Kulit Gusi dan Tempat Duduk Ahli Neraka Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shalallahu ’alaihi wasalam,” Sesungguhnya tebal kulit orang kafir itu empat puluh dua hasta, gusinya seperti gunung Uhud dan tempat duduknya di neraka Jahannam seperti jarak antara Makkah dan Madinah.” Shahih Tirmidzi 2577, Al Misykah 56755, Ash Shahihah 1105, Azh Zhilal 610 5.5.3 Mayoritas Penghuni Surga dan Neraka Ibnu Abbas berkata, Rasulullah shalallahu ’alaihi wa salam bersabda,”Aku pernah menengok ke surga, aku melihat penghuni yang paling banyak adalah kaum fakir. Aku menengok ke neraka, aku melihat penguni terbanyaknya adalah kaum wanita.” Shahih Tirmidzi 2602, Muttafaq ’Alaih 5.5.4 Siksaan Yang Paling Ringan Bagi Ahli Neraka Dari An-Nu’man bin Basyir, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda,”Sesungguhnya siksaan paling ringan bagi ahli neraka pada hari Kiamat adalah seseorang yang pada lekuk kedua telapak kakinya terdapat dua bara, di mana otaknya mendidih karena bara itu.” Shahih Tirmidzi 2604, As Shahihah (1680), Muttafaq Alaih 5.5.5 Mayoritas Sifat Ahli Surga dan Ahli Neraka Haritsah bin Wahab Al Khuza’i berkata: Aku mendengar Nabi shalallahu ’alaihi wa salam bersabda ,” Maukah kalian aku beritahukan tentang ahli surga? Yaitu setiap orang yang lemah dan dipandang lemah (oleh orang lain). Jika ia bersumpah kepada Allah, maka niscaya dia melaksanakannya (sumpah itu). Maukah kalian aku beritahukan tentang ahli neraka? Yaitu setiap orang yang keras kepala, kasar, dan sombong.” Shahih Tirmidzi 2605, Ibnu Majah 4116, Muttafaq alaih

DOA HARIAN

Doa Sebelum Tidur Doa Ketika Bangun Tidur
Doa Ketika Memakai Pakaian Doa Ketika Membuka Pakaian
Doa Keluar Rumah Doa Ketika Masuk Rumah
Doa Ketika Masuk Tandas Doa Ketika Keluar Tandas
Doa Apabila Mendapat Berita Gembira Doa Untuk Menghilangkan Rasa Marah
Doa Ketika Melihat Diri Di Cermin Doa Ketika Melihat Barang Yang Disukai
Doa Ketika Menghadapi Kesusahan Tidur Doa Ketika Berasa Takut Atau Terkejut
Doa Ketika Menghadapi Kecelakaan Doa Ketika Sukar Menyelesaikan Sesuatu Masalah
Doa Ketika Mendengar Kematian Atau Kemalangan Doa Ketika Hendak Makan
Doa Ketika Terlupa Membaca Doa Makan Doa Selepas Makan
Doa Ketika Mengambil Wuduk Doa Ketika MenuntutI lmu
Doa Menghindar Dari Azab Api Neraka Doa Para Rasul dan Mukmin
Doa Penerang Hati Doa Ketika Kehilangan Barang
Doa Menghindari Sifat Malas Doa Memohon Kesabaran
Doa Orang Yang Sedang Sakit Doa Mohon Ketetapkan Iman
Doa Taubat Doa Apabila Melihat Hujan
Doa Apabila Mendengar Guruh Doa Di Waktu Pagi Dan Petang



Doa Sebelum Tidur
Doa Ketika Bangun Tidur
Doa Ketika Memakai Pakaian
Doa Ketika Membuka Pakaian
Doa Keluar Rumah
Doa Ketika Masuk Rumah
Doa Ketika Masuk Tandas
Doa Ketika Keluar Tandas
Doa Apabila Mendapat Berita Gembira
Doa Untuk Menghilangkan Rasa Marah
Doa Ketika Melihat Diri Di Cermin
Doa Ketika Melihat Barang Yang Disukai
Doa Ketika Menghadapi Kesusahan Tidur
Doa Ketika Berasa Takut Atau Terkejut
Doa Ketika Menghadapi Kecelakaan
Doa Ketika Sukar Menyelesaikan Sesuatu Masalah
Doa Ketika Mendengar Kematian Atau Kemalangan
Doa Ketika Hendak Makan
Doa Ketika Terlupa Membaca Doa Makan
Doa Selepas Makan
Doa Ketika Mengambil Wuduk
Doa Ketika Menuntut Ilmu
Doa Menghindar Dari Azab Api Neraka
Doa Para Rasul dan Mukmin
Doa Penerang Hati
Doa Ketika Kehilangan Barang
Doa Menghindari Sifat Malas
Doa Memohon Kesabaran
Doa Orang Yang Sedang Sakit
Doa Mohon Ketetapkan Iman
Doa Taubat
Doa Apabila Melihat Hujan
Doa Apabila Mendengar Guruh
Doa Di Waktu Pagi Dan Petang