Senin, 30 Agustus 2010
Keadaan Negeri, Kota, Bangsa, di Akhir Zaman
[HR. Abu Daud: Kitabul
Malahim no. 3866, Ibnu Hibban no. 6775, Ahmad no. 8902, 9259 dan
Al-Hakim no. 4128. Al-Hakim, Adz-Dzahabi, Ibnu Hajar, dan Al-Albani
menyatakan sanadnya shahih. Lihat Fathul-Bari Syarhu Shahih Al-Bukhari
6/493, Shahih Al-Jami' Al-Shaghir no. 5389 dan Silsilah Al-Ahadits
Ash-Shahihah no. 2182]
Rasulullah saw bersabda, “Alangkah
baiknya kehidupan setelah turunnya Isa Al-Masih. Alangkah baiknya
kehidupan setelah turunnya Isa Al-Masih. Kepada langit diperkenankan
(oleh Allah) untuk menurunkan hujan. Kepada bumi diperkenankan untuk
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Sekiranya engkau menaburkan benih ke atas
sebongkah batu, niscaya akan tetap tumbuh. Pada masa itu tidak ada lagi
sikap permusuhan, iri, dan kebencian di antara sesama. Seorang
laki-laki akan melewati seekor singa tanpa mendapat celaka sedikit pun.
Seorang laki-laki akan melewati seekor menginjak (tanpa sengaja) seekor
ular tanpa sedikit pun mendapat celaka. Pada masa itu tidak ada lagi
sikap permusuhan, iri dan kebencian di antara sesama.” [HR.
Abu Bakar Al-Anbari, Ad-Dailami, Abu Sa'id An-Naqasy dan Ibnu Muhib
At-Thabari dari Abu Hurairah dengan sanad shahih. Shahih Al-Jami'
Al-Shaghir no. 3919 dan Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 1926]
Dari hadits Nawas bin Sam’an yang panjang, Rasulullah saw bersabda, “…
Tatkala mereka hidup dalam keadaan demikian itu, Allah mengirimkan
sebuah angin yang lembut yang mengambil mereka dan mencabut nyawa
setiap orang mukmin dan muslim, sehingga yang tersisa hanyalah orang
yang jahat. Mereka saling bermusuhan di antara sesama. Pada merekala
itulah kiamat akan terjadi.” [HR. Muslim: Kitabul Fitan no. 5228, Tirmidzi no. 2116, Ibnu Majah no. 4065 dan Ahmad no. 14916]
Referensi:
1. Abu Fatiah Al-Adnani, Misteri Negeri-Negeri Akhir Zaman, Solo: Granada Mediatama, Cetakan II, Agustus 2007
“Allah
telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kalian yang beriman dan
beramal shaleh, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di
muka bumi sebgaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka
berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan untuk mereka agama mereka
yang diridhai-Nya. Dan Dia benar-benar akan merubah keadaan mereka,
dari rasa takut menjadi rasa aman. Mereka akan beribadah kepada-Ku
semata, tidak menyekutukan-Ku dengan suatu apapun. Tetapi barangsiapa
kafir setelah janji itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” [QS. An-Nur (24): 55]
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah melipat untukku
bumi, maka aku bisa melihat ujung timur dan ujung baratnya. Dan
sesungguhnya kekuasaan ummatku akan mencapai apa yang dilipat untukku.
Aku juga dikaruniai perbendaharaan (kekayaan) merah (Romawi) dan putih
(Persia).” [HR. Muslim: Kitabul Fitan no.5144, Tirmidzi, Ibnu
Majah dan Ahmad. Juga diriwayatkan oleh Ahmad dari Syaddad bin Aus.
Dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Silisilah Al-Ahadits
Ash-Shahihah no.2]
Rasulullah saw bersabda, “Urusan (Islam) ini benar-benar akan
mencapai apa yang dicapai oleh malam dan siang (yakni seluruh dunia)
dan Allah tidak akan menyisakan sebuah rumah pun di muka bumi ini, baik
rumah di kota maupun rumah di desa (penduduk nomaden), kecuali Allah
akan memasukkannya ke dalam agama ini dengan kemuliaan orang yang mulia
atau kehinaan orang yang hina. Kemuliaan yang dengannya Allah
memuliakan Islam dan kehinaan yang dengannya Allah menghinakan
kekafiran.” [HR. Ahmad, Ath-Thabrani, Al-Hakim, Ibnu Mandah, dan
Ibnu Hibban. Dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Silsilah Al-Hadits
Ash-Shahihah no.3]
Dari Abu Umamah al-Bahili r.a, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya
Allah telah menghadapkanku ke arah negeri Syam dan menjadikanku
membelakangi negeri Yaman. Allah berfirman kepadaku, ‘Wahai Muhammad!
Sesungguhnya Aku telah menjadikan negeri di hadapanmu sebagai ghanimah
(harta rampasan perang) dan rizki, dan Aku telah menjadikan negeri di
belakang punggungmu sebagai tambahan karunia. Islam senantiasa akan
bertambah jaya dan kesyikiran serta orang-orang musyrik akan semakin
lemah, sehingga akan ada dua orang wanita yang melakukan perjalanan
jauh (dengan aman) tanpa takut sesuatu pun selain kezaliman
(penguasa).” Beliau lantas bersabda, “Demi Dzat yang nyawaku
berada dalam tangan-Nya. Sesungguhnya tidak akan berlalu waktu malam
dan siang kecuali agama Islam ini akan mencapai apa yang dilewati oleh
bintang ini (matahari).” Dan dalam riwayat lain, “Urusan (Islam) ini
benar-benar akan mencapai apa yang dicapai oleh malam.” [HR.
Al-Thabrani, Abu Nu'aim dan Ibnu 'Asakir. Dinyatakan shahih oleh
Al-Albani dalam Shahih al-Jaami' al-Shagir no. 1716 dan Silsilah
Al-Ahadits Ash-Shahihah no.35]
Rasulullah saw bersabda, “Malam dan siang tidak akan musnah,
sampai Lata dan ‘Uzza disembah,” ‘Aisyah r.a bertanya, “Wahai
Rasulullah, semula aku benar-benar menyangka bahwa setelah Allah
menurunkan ayat-Nya (yang artinya): ‘Dialah yang telah mengutus
Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar
untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik
tidak menyukai (QS. At-Taubah: 33)’, bahwa itu benar-benar sempurna.” Beliau
bersabda, “Sungguh, itu akan terus berlangsung hingga waktu yang
dikehendaki oleh Allah. Kemudian Allah akan mengirimkan angin thayyibah
(angin harum) yang mewafatkan setiap orang yang di dalam hatinya
terdapat seberat satu biji sawi keimanan, sehingga tinggallah
orang-orang yang tidak akan ada kebaikan dalam dirinya, sehingga mereka
kembali kepada agama nenek moyang mereka.” [HR. Muslim: Kitabul Fitan wa Asyratus Sa'ah no. 5174]
Disebutkan dalam hadits Abu Hurairah bahwasanya Nabi saw bersabda, “Para
Nabi itu bersaudara seayah dengan ibu yang berbeda-beda, sedang agama
mereka satu. Aku adalah orang yang paling dekat dengan Isa putra
Maryam, karena antara aku dengan dia tidak diselingi oleh seorang Nabi
pun. Dan sesungguhnya dia akan turun ke bumi. Maka jika ia turun,
kenalilah oleh kalian ciri-cirinya. Ia adalah seorang yang warna
kulitnya tidak terlalu merah tidak pula terlalu putih (sedang) dengan
mengenakan dua pakaian. Dari atas kepalanya seperti menetes air, meski
tidak kelihatan ada basah. Ia berjihad dan mengajak manusia untuk masuk
Islam, menumbangkan salib, membunuhi babi, tidak memungut jizyah
(pajak). Pada masa itu Allah akan menghancurkan seluruh agama selain
Islam dan pada masa itu Allah membinasakan Al-Masih Ad-Dajjal. Suasanan
di muka bumi pada saat itu sangat aman, sehingga ular hitam dapat hidup
bersama dengan unta, harimau berdampingan dengan sapi dan serigala
bersama dengan kambing, dan anak-anak kecil dapat bermain-main dengan
ular sedang ular-ular itu tidak membahayakan mereka. Isa akan hidup
selama empat puluh tahun, kemudian ia wafat dan dishalatkan oleh kaum
muslimin.”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar