Selasa, 26 April 2011
Sebelum Rasulullah Meninggal
“Aku Mencium Bau Surga!”Dalam sebuah hadits yang terdapat dalam
ash-Shahihain dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Ada
tujuh golongan orang yang akan mendapat naungan Allah pada hari tiada
naungan selain dari naunganNya…di antaranya, seorang pemuda yang tumbuh
dalam melakukan ketaatan kepada Allah.”Dalam sebuah hadits shahih dari
Anas bin an-Nadhr RA, ketika perang Uhud ia berkata, “Wah…angin surga,
sungguh aku telah mecium bau surga yang berasal dari balik gunung
Uhud.”Seorang Doktor bercerita kepadaku, “Pihak rumah sakit
menghubungiku dan memberitahukan bahwa ada seorang pasien dalam keadaan
kritis sedang dirawat. Ketika aku sampai, ternyata pasien tersebut
adalah seorang pemuda yang sudah meninggal -semoga Allah merahmatinya-.
Lantas bagaimana detail kisah wafatnya. Setiap hari puluhan bahkan
ribuan orang meninggal. Namun bagaimana keadaan mereka ketika wafat? Dan
bagaimana pula dengan akhir hidupnya?Pemuda ini terkena peluru nyasar,
dengan segera kedua orang tuanya -semoga Allah membalas kebaikan
mereka- melarikannya ke rumah sakit militer di Riyadh. Di tengah
perjalanan, pemuda itu menoleh kepada ibu bapaknya dan sempat
berbicara. Tetapi apa yang ia katakan? Apakah ia menjerit dan mengerang
sakit? Atau menyuruh agar segera sampai ke rumah sakit? Ataukah ia
marah dan jengkel? Atau apa?Orang tuanya mengisahkan bahwa anaknya
tersebut mengatakan kepada mereka, ‘Jangan khawatir! Saya akan
meninggal… tenanglah… sesungguhnya aku mencium bau surga.!’ Tidak hanya
sampai di sini saja, bahkan ia mengulang-ulang kalimat tersebut di
hadapan pada dokter yang sedang merawat. Meskipun mereka berusaha
berulang-ulang untuk menyelamatkannya, ia berkata kepada mereka, ‘Wahai
saudara-saudara, aku akan mati, jangan kalian menyusahkan diri
sendiri… karena sekarang aku mencium bau surga.’Kemudian ia meminta
kedua orang tuanya agar mendekat lalu mencium keduanya dan meminta maaf
atas segala kesalahannya. Kemudian ia mengucapkan salam kepada
saudara-saudaranya dan mengucapkan dua kalimat syahadat, ‘Asyhadu alla
ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah. ‘ Ruhnya melayang
kepada Sang Pencipta SWT.Allahu Akbar… apa yang harus kukatakan dan
apa yang harus aku komentari… semua kalimat tidak mampu terucap… dan
pena telah kering di tangan… aku tidak kuasa kecuali hanya mengulang
dan mengingat Firman Allah SWT,’Allah meneguhkan (iman) orang-orang
yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan
di akhirat.’ (Ibrahim: 27).Tidak ada yang perlu dikomentari lagi.”Ia
melanjutkan kisahnya,”Mereka membawanya untuk dimandikan. Maka ia
dimandikan oleh saudara Dhiya’ di tempat memandikan mayat yang ada di
rumah sakit tersebut. Petugas itu melihat beberapa keanehan yang
terakhir. Sebagaimana yang telah ia ceritakan sesudah shalat Maghrib
pada hari yang sama.I. Ia melihat dahinya berkeringat. Dalam sebuah
hadits shahih Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya seorang mukmin
meninggal dengan dahi berkeringat.” Ini merupakan tanda-tanda Husnul
Khatimah.II. Ia katakan tangan jenazahnya lunak demikian juga pada
persendiannya seakan-akan dia belum mati. Masih mempunyai panas badan
yang belum pernah ia jumpai sebelumnya semenjak ia bertugas memandikan
mayat. Padahal tubuh orang yang sudah meninggal itu dingin, kering dan
kaku.III. Telapak tangan kanannya seperti seorang yang membaca tasyahud
yang mengacungkan jari telunjuknya mengisyaratkan ketauhidan dan
persaksiaannya, sementara jari-jari yang lain ia genggam.Subhanallah…
sungguh indah kematian seperti ini. Kita bermohon semoga Allah
menganugrahkan kita Husnul Khatimah.Saudara-saudara tercinta… kisah
belum selesai…Saudara Dhiya’ bertanya kepada salah seorang pamannya,
apa yang ia lakukan semasa hidupnya? Tahukah anda apa jawabannya?Apakah
anda kira ia menghabiskan malamnya dengan berjalan-jalan di jalan
raya? Atau duduk di depan televisi untuk menyaksikan hal-hal yang
ter-larang? Atau ia tidur pulas hingga terluput mengerjakan shalat?
Atau sedang meneguk khamr, narkoba dan rokok? Menurut anda apa yang
telah ia kerjakan? Mengapa ia dapatkan Husnul Khatimah yang aku yakin
bahwa saudara pembaca pun mengidam-idamkannya; meninggal dengan mencium
bau surga.Ayahnya berkata,’Ia selalu bangun dan melaksanakan shalat
malam sesanggupnya. Ia juga membangunkan keluarga dan seisi rumah agar
dapat melaksanakan shalat Shubuh berjamaah. Ia gemar menghafal
al-Qur’an dan termasuk salah seorang siswa yang berprestasi di
SMU’.”Aku katakan, “Maha benar Allah yang berfirman,’Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan, ‘Rabb kami ialah Allah’ kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka
(dengan mengatakan), ‘Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu
merasa sedih dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang
telah dijanjikan Allah kepadamu” Kamilah Pelindung-pelindungmu dalam
kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang
kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.
Sebagai hidangan (bagimu) dari (Rabb) Yang Maha Pengam-pun lagi Maha
Penyayang.’ (Fushshilat: 30-32).”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar